• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, June 1, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Melihat Kemegahan Majid An-Nur Yang Dikagumi Pemerintah Arab

ditulis oleh redaksi
15/04/2021
Durasi baca: 3 menit
592 6
0
Melihat Kemegahan Majid An-Nur Yang Dikagumi Pemerintah Arab

Masjid An-Nur Pare Kediri. Foto: Bacaini/Dulrahman

Bacaini.id, KEDIRI – Masjid Agung An-Nur berdiri di tengah jantung kota Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Dibangun tahun 1977, masjid ini menjadi kebanggaan warga Kabupaten Kediri dan dikagumi Pemerintah Arab Saudi.

Perjalanan pembangunan Masjid An-Nur ini cukup panjang. Sebelum besar seperti sekarang ini, Masjid An- Nur yang berada di Jalan Panglima Sudirman, Desa Tulungrejo ini berukuran kecil dan hanya menampung sekitar 300 orang jamaah. Saat itu masjid berdiri di dekat menara yang sekarang menjulang tinggi setelah dilakukan renovasi.

Renovasi dilakukan beberapa kali untuk menampung jumlah jamaah yang terus membludak. Tahun 1996 pada masa Gubernur Jawa Timur Muhammad Nur, pemerintah mengucurkan dana bersama dengan swadaya masyarakat melakukan pemugaran masjid.

baca ini Haji Mustain Perintis Tanam Kurma di Pot

Namun tiba-tiba terjadi krisis moneter pada tahun 1998 yang menghentikan proses pengumpulan dana. Saat ekonomi membaik penggalangan dilanjutkan tahun 2001 – 2002. Saat itulah pemugaran merambah induk masjid, tempat wudhu dan juga basement. Sekaligus melengkapi bedug kulit bambu dengan ukiran kaligrafi yang berdiameter cukup besar.

Ketua Bidang Peribadatan Masjid An-Nur, Dafid Fuadi mengatakan masjid agung ini dipugar dan direnovasi pada masa pemerintahan Bupati Kediri Supariadi hingga Bupati Sutrisno.

“Bangunan Masjid An-Nur diarsiteki oleh Gunadi, Dosen Universitas ITS Surabaya yang terinspirasi karya John Portman, arsitek asal Amerika Serikat,” kata Dafid Fuadi kepada Bacaini.id.

baca ini Wisata Gus Dur Jombang Jadi Pasar Takjil Ramadhan

Gunadi memiliki karakteristik desain yang kental dengan unsur Jawa. Ini terlihat dari atap masjid yang berbentuk piramid dengan kemiringan sudut tajam. Ditopang bentuk Joglo yang menimbulkan kesan atap menjulang tinggi ke langit.

Selain itu Masjid An-Nur juga dilengkapi 4 tiang penyangga berukuran besar yang disebut Soko Guru. Filosofi 4 tiang besar ini adalah menjadi guru bagi 40 tiang kecil yang juga berdiri pada bangunan masjid.

“Pendek kata, Masjid An-Nur mampu menjadi penegak Agama Islam di Kecamatan Pare, sehingga kaum muslim terutama di Pare semakin kokoh,” kata Dafid.

Sedangkan makna dari An-Nur sendiri adalah cahaya. Karena itu masjid ini dilengkapi banyak lampu-lampu kecil yang dipasang pada tiang penyangga dan dinding bangunan. Ini bermakna Masjid Agung sebagai harapan dan cahaya bagi masyarakat.

“Pemberiaan nama An-Nur diambil dari nama Nur Wakhid, salah satu tokoh yang pertama kali menyebarkan Syiar Agama Islam dan membangun Desa Tulungrejo, tempat masjid An-Nur saat ini berdiri,” jelas Dafid.

Pada awal tahun 2000, masjid ini mendapat penghargaan Juara Pertama Sayembara Internasional kategori perancangan arsitektur masjid dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Dengan biaya sebesar Rp 19 milyar, masjid yang dibangun dua lantai ini dilanjutkan dengan pembangunan menara pada tahun 2002 – 2003. Menara setinggi 99 meter yang diambil dari Asmaul Husna menjadikan Masjid An-Nur lebih bersahaja dan unik.

Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: masjid an-nur
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

73 Serangan Terhadap Pers Indonesia Selama 2024, Ini Pelakunya

73 Serangan Terhadap Pers Indonesia Selama 2024, Ini Pelakunya

Warga Tionghoa Gelar Tradisi Ceng Beng di Makam Gus Dur

Warga Tionghoa Gelar Tradisi Ceng Beng di Makam Gus Dur

Beras Bukan Menu Utama Rakyat, Cara Soekarno Atasi Ketahanan Pangan

Hari Lahir Pancasila, Soekarno dan Penghapusan Desa Perdikan

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15296 shares
    Share 6118 Tweet 3824
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16574 shares
    Share 6630 Tweet 4144
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10856 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Haji Furoda Jadi Pilihan Gus Iqdam Blitar, Biayanya Fantastis

    588 shares
    Share 235 Tweet 147
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4959 shares
    Share 1984 Tweet 1240

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist