JOMBANG – Puluhan santri dari berbagai pondok pesantren di Jombang terinfeksi Covid-19. Mereka dirawat di Gedung Apartemen Mahasiswa (Aparma) Unipdu Peterongan Jombang.
Virus Corona yang menyerang para santri tak melumpuhkan niat mereka untuk belajar. Meski diisolir, para santri tetap menjalani rutinitas mengaji, istighosah hingga wirid setiap harinya.
Maklum saja, gedung karantina yang digunakan berada di kawasan Pondok Pesantren Darul Ulum yang ada di desa Rejoso Kecamatan Peterongan. “Karena kita menerapkan sistim komuniti, kita berikan peningkatan imunitas seperti pemberian gizi makan yang baik juga motivasi,” ujar dr. Zulfikar As’ad Umar, penanggungjawab ruang karantina Gedung Apartemen Mahasiswa Aparma Unipdu kepada Bacaini.
Pendekatan komuniti dilakukan dengan pemberian makan yang cukup dan bergizi, serta olahraga yang dipandu tim medis. Para santri juga tetap menjalankan kegiatan rutin pondok seperti sebelum masuk ruang isolasi. Seperti mengaji yang dilakukan secara online, istighosah dan wirid setiap kali melakukan sholat wajib dan sunah. “Alhamdulillah para orang tua santri mendukung pola penyembuhan yang kita lakukan,” sebut pria yang akrab di panggil Gus Ufik ini.
Penerapan motivasi ini dilakukan dalam bentuk mengaji, istighosah dan kegiatan keagamaan. Menurut Gus Ufik, mengaji adalah upaya untuk menjaga imun, sekaligus menjaga mereka tetap senang dan enjoy.
“Konsep ini lebih diterima dan membantu pada santri untuk cepat sembuh. Sekaligus mengurangi titik jenuh dan stress yang rata rata mengalami gejala ringan,” kata Gus Ufik.
Jumlah santri yang dirawat di Gedung Aparma cukup banyak, mencapai 61 santri dari berbagai pondok pesantren di Kabupaten Jombang. Namun tidak semua santri sedang menempuh pendidikan di pesantren. Ada juga warga yang berkecimpung di lingkugan pesantren.
Gus Ufik menegaskan, para santri yang dirawat ini bukan merupakan kluster pesantren. Mereka adalah santri yang datang dari berbagai daerah dan terdeteksi saat akan mengikuti proses belajar di pesantren.
Kasus terakhir santri yang terkonfirmasi covid-19 berasal dari Pondok Pesantren Tahfidul Qur’an Darussalam Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno, Jombang. Dari pondok pesantren ini ada 22 santri yang terkonfirmasi positif. Sebanyak 21 santri di karantina di Gedung Aparma Unipdu sedang satu santri di rawat orangtuanya di Surabaya.
KH Moh Hatta Qodir, pengasuh pesantren Tahfidul Qur’an Darussalam mengatakan temuan ini bermula dari keluhan enam santri yang mengaku flu hingga hilangnya daya penciuman. Saat itu pihak pesantren langsung melakukan karantina dan melaporkan ke petugas medis.
Saat dilakukan uji swab ternyata enam santri ini dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Dari jumlah ini kemudian bertambah hingga 22 santri. Saat ini protokol kesehatan sudah dilakukan di ponpes Tahfidul Qur’an. (Syailendra)