• Login
  • Register
Bacaini.id
Friday, September 19, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Masjid Tertua di Kediri Masih Berdiri Tegak, Lebih Tua dari Ponpes Lirboyo

ditulis oleh Redaksi
05/03/2025
Durasi baca: 2 menit
528 22
0
Masjid Tertua di Kediri Masih Berdiri Tegak, Lebih Tua dari Ponpes Lirboyo

Jamaah sholat di Masjid Al-Alawy. Foto: bacaini/A/K. Jatmiko

Bacaini.ID, KEDIRI – Sebagai kota tua, Kediri memiliki banyak peninggalan bersejarah. Salah satunya adalah Masjid Al-Alawy, yang keberadaannya jauh sebelum Pondok Pesantren Lirboyo berdiri.

Masjid Al-Alawy berada di Kelurahan Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto, yang saat ini berusia lebih dari 4 abad. Masjid ini didirikan oleh Kyai Ambiyak, seorang alim ulama yang berasal dari Tulungagung.

Dalam perantauannya di Kediri, Kyai Ambiyak mendirikan Pondok Pesantren Al-Alawy berikut dengan masjidnya pada abad ke-18. Bangunan masjid ini masih mempertahankan arsitektur kuno dengan nuansa Jawa yaitu limasan seperti pendopo. Terdapat empat tiang utama serta delapan tiang penyangga.

Tepat di tengah tiang utama terdapat ukiran berbentuk semacam rumah lebah yang telah ada sejak masjid didirikan. Di sisi serambi masjid terdapat bedug dan kentongan berukuran cukup besar yang terbuat dari kayu berbahan keras. Meski berusia tua, hingga sekarang bedug ini masih digunakan oleh pengurus masjid tiap kali adzan dikumandangkan.

Samsul Hadi, selaku pengurus Masjid Al-Alawy menjelaskan perjalanan Kyai Ambiyak hingga ke Kediri. Menurutnya, Kyai Ambiyak menyusuri Sungai Brantas dari Tulungagung dan mendapati sebuah kawasan yang saat itu masih berupa hutan. Namun anehnya, hutan itu berbau wangi, hingga membuat Kyai Ambiyak tergerak bertempat tinggal di sana.

Samsul Hadi menunjukkan pilar masjid Al-Alawy yang masih kokoh. Foto: bacaini/A.K. Jatmiko

“Di tempat inilah beliau mendirikan masjid dan pondok pesantren. Karena baunya yang wangi, beliau memberi nama Banjarmlati, yang berarti wilayah berbau melati,” kata Samsul Hadi kepada Bacaini.ID, Rabu, 5 Maret 2025.

Menurutnya bangunan masjid ini dulunya terbuat dari kayu dan terletak di pinggir Sungai Brantas. Namun seiring waktu, bangunan masjid diubah menjadi beton oleh santri-santri pondok.

Pondok Pesantren Al-Alawy ini memiliki hubungan kekerabatan dengan Pondok Pesantren Lirboyo, dimana salah satu putra Kyai Ambiyak, yakni Kyai Sholeh merupakan mertua dari Kyai Abdul Karim, pendiri Ponpes Lirboyo.

“Putri Kyai Kholeh atau cucu Kyai Ambiyak, yakni Siti Khodijah atau Nyai Dhomroh dinikahi Kyai Abdul Karim pada tahun 1908. Kyai Abdul Karim adalah pendiri Lirboyo,” terang Samsul Hadi.

Selain Ponpes Lirboyo, Pondok Al-Alawy banyak melahirkan pondok lain seperti Ponpes Wahidiyah Kedunglo, Ponpes Jampes, hingga Ponpes Batokan. Gus Maksum Lirboyo, salah satu tokoh ulama yang populer di Kediri tercatat sebagai kerabat dekat Ponpes Al-Alawy.

Selama bulan Ramadhan ini, Masjid Al-Alawy banyak didatangi umat Islam untuk sholat tarawih dan mengaji kitab. Mereka berasal dari berbagai pelosok tanah air.

Penulis: A.K. Jatmiko
Editor: Hari Tri Wasono

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: abdul karimcagar budayakota kedirimasjid tertuaponpes lirboyo
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Aktivis Mahasiswa yang Jadi Tersangka Bertambah Dalam Aksi Kerusuhan di Kediri

Aktivis Mahasiswa yang Jadi Tersangka Bertambah Dalam Aksi Kerusuhan di Kediri

baju olahraga athleisure outfit yang lagi tren

Kelebihan Athleisure Outfit: Baju Olahraga yang Cocok Buat Ngopi

Bekas Kadis PUPR Kabupaten Blitar ditahan di korupsi Dam Kali Bentak

Bekas Kadis PUPR Blitar Dibui di Korupsi Dam Kali Bentak

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2913 shares
    Share 1165 Tweet 728
  • Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    1172 shares
    Share 469 Tweet 293
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15547 shares
    Share 6219 Tweet 3887
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16618 shares
    Share 6647 Tweet 4155
  • Gayengnya Mas Wali Kota Blitar Ngopi di Pasar Legi

    567 shares
    Share 227 Tweet 142

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist