Bacaini.id, JOMBANG – Seorang pria nekat menyerang pos penjagaan Mapolres Jombang, di Jalan Wahid Hasyim. Pelaku yang datang sendirian tiba-tiba menyerang dan berusaha melukai petugas jaga dengan senjata tajam berupa golok.
Dalam aksinya, pelaku awalnya mendekat ke pos jaga untuk menanyakan salah satu kerabatnya yang ditangkap dan ditahan di Mapolres Jombang. Petugas jaga pun menanyakan identitas orang yang dimaksud.
Namun, pria yang diperkirakan berusia 28 tahun ini secara tiba-tiba mengamuk dan meminta kerabatnya segera dibebaskan. Masih mengamuk, pria ini juga mengeluarkan senjata tajam yang disembunyikan di balik bajunya.
Baruntung, polisi jaga langsung tanggap. Pelaku yang hendak melukai petugas jaga dari Sat Samapta Polres Jombang berhasil dilumpuhkan dengan alat Sasumata.
”Kami memang benar-benar harus waspada. Petugas jaga kami minta untuk tidak lengah terhadap siapapun yang datang,” kata Kasat Samapta Polres Jombang, AKP Mulyani kepada Bacaini.id usai penyerangan yang terjadi hari ini, Kamis, 3 Februari 2022.
Menurut AKP Mulyani, pelaku yang diluar kendali terus membabi buta menyerang petugas. Petugas yang sudah bersiaga berusaha menenangkannya, namun sia-sia. Pemuda ini ngotot mengacungkan senjata yang dibawanya.
Tiga petugas yang menggunakan alat Sasumata berusaha menghadang pemuda ini agar tidak masuk dan melukai petugas serta warga. Sedang seorang petugas bersiap dengan senjara laras panjang.
Petugas bermaksud mengamankan pria ini tanpa melukai, meski pergulatan tak terhindarkan dan negoisasi juga terus dicoba. Dengan dibekali alat baru bernama Sasumata ini, petugas akhirnya berhasil melumpuhkan pemuda tersebut.
Alat baru beranama Sasumata ini diadopsi dari Negara Jepang. Alat ini dulunya digunakan oleh para Samurai Jepang untuk melumpuhkan seseorang yang mengancam dengan membawa senjata tajam. Sasumata adalah senjata kuno yang berbentuk tongkat panjang. Di ujungnya ada besi setengah lingkaran bercabang dua, mirip tanduk.
“Alat ini berguna untuk menahan, menangkis serta menjatuhkan serangan tunggal sehingga jarak kita dengan pelaku penyerangan lebih aman,” terang AKP Mulyani.
Kasat Samapta Polres Jombang ini menambahkan, setelah pelaku penyerangan berhasil dilumpuhkan, untuk selanjutnya yang bersangkutan diamankan dan ditenangkan di ruang Samapta.
Aksi penyergapan penyerang ini memang bukan kejadian sungguhan, melainkan simulasi penggunaan alat baru bagi anggota Polres Jombang, Sasumata. Dengan alat ini, anggota bisa melakukan tindakan terukur untuk menangkap atau melemahkan persendian pelaku kejahatan tanpa harus melakukan penembakan.
“Senjata ini digunakan untuk melumpuhkan tanpa melukai lawan, sehingga cocok untuk perlengkapan dalam sispam mako untuk melumpuhkan orang tidak dikenal. Jika pelaku berhasil ditangkap maka kita akan bisa mengembangkan motif serta jaringannya,” tandasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira