Bacaini.id, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan teknologi membran hibrida untuk pengolahan biogas pada limbah Palm Oil Mill Effluent (POME). Inovasi ini digagas oleh tiga orang mahasiswa Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD).
Inovasi yang digagas oleh tim yang terdiri dari Sarazen Shalahuddin Akbar, Immanuel Nathanael Lumban Gaol, dan Irma Fitriani ini akhirnya berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa (LKTIM) Chemistry Fun Days (CFD) 2023 di Universitas Padjadjaran, Bandung pada Sabtu, 27 Mei 2023 kemarin.
Melihat potensi biogas dari limbah kelapa sawit, mereka menyadari bahwa Indonesia sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia memiliki potensi untuk memanfaatkan dan mengolah limbah kelapa sawit menjadi energi terbarukan, salah satunya ialah limbah POME.
“Melalui proses anaerobik nantinya limbah POME ini dapat diolah menjadi biogas,” kata Sarazen, Ketua Tim LKTIM CFD 2023 dari ITS dalam siaran pers yang diterima Bacaini.id, Senin, 29 Mei 2023
Sarazen menjelaskan bahwa limbah POME mengandung gas-gas seperti metana, karbon dioksida, dan sebagainya. Namun, untuk menghasilkan biogas yang berkualitas, komponen utama yang diperlukan adalah gas metana.
Keberadaan gas karbon dioksida pada biogas, lanjutnya, mempunyai implikasi negatif, yakni menurunkan nilai kalor pembakaran yang seharusnya mencapai 9.100 kalori per meter kubik menurun menjadi 4.800 kalori per meter kubik.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Sarazen beserta timnya menginovasikan teknologi membran hibrida, yakni Mixed Matrix Membrane (MMM) berbasis polimer polisulfon dengan material komposit zif-8.
“Dengan teknologi ini, komponen gas karbon dioksida dan metana pada biogas dari limbah POME dapat terpisah hingga mencapai 99,99 persen,” ungkap mahasiswa angkatan 2019 itu.
Selain itu, penggunaan teknologi membran hibrida ini merupakan gabungan dari membran organik dan anorganik. Penggabungan ini bertujuan untuk menghasilkan performa yang lebih baik.
Kelebihan teknologi membran hibrida ini disebutkan Sarazen diantaranya adalah kinerja pemisahan yang optimal, stabilitas yang baik, kekuatan mekanik yang bagus, harga yang terjangkau, dan mudah diaplikasikan.
“Karena inovasi ini menggunakan pendekatan teoritis dan sistematis, tantangan pembuatan inovasi ini adalah dalam mengkaji beberapa teori dan studi literatur, serta mengumpulkan data yang membutuhkan waktu cukup lama,” ungkapnya.
Pemuda asal Malang itu mengharapkan hasil Karya Tulis Ilmiah (KTI) tersebut dapat dilakukan uji laboratorium guna membandingkan dan memvalidasi hasil serta gagasan dalam KTI tersebut.
Penulis: Novira