JOMBANG – Sejumlah petugas dari Puskesmas Jelakomobo, Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang memiliki cara unik mengingatkan ancaman demam berdarah di tengah pandemi. Mereka berkeliling ke dalam pasar dengan menggunakan pakaian ala nyamuk demam berdarah sambil membagikan abate obat pembunuh larva.
Petugas Sanitarian Puskesmas Jelakombo, Jombang, Meihendra mengatakan, pakaian ini sengaja di pakai petugas yang berdinas di puskesmas untuk menarik perhatian warga. Petugas berkeliling sambil membawa megaphone menyuarakan ancaman demam berdarah di tengah pandemi.
Dia juga mengatakan, dalam sosialisasi ini pihaknya menekankan gerakan tiga M, yakni menguras menutup dan mendaur ulang tempat tempat yang berpotensi menjadi tempat tumbuh nyamuk demam berdarah. “Ancaman nyamuk demam berdarah ini tidak kalah bahayanya dengan virus covid 19,” jelasnya kepada bacaini.id, Jumat, 18 Desember 2020.
Ancaman nyamuk aedes aigypti kata Mahendra, terjadi saat musim penghujan datang. Banyaknya genangan air yang tidak terkuras bisa menjadi lokasi tumbuhnya nyamuk demam berdarah. Untuk itu kewaspadaan harus dimulai dari sekarang oleh semua masyarakat.
Di tengah kampanye ke sudut pasar, petugas membagikan abate jenis obat untuk membunuh larva nyamuk. Obat ini diberikan secara gratis sebagai bentuk kewaspadaan terhadap ancaman nyamuk demam berdarah.
Selain melakukan kampanye, Meihendra menyebutkan setiap puskesmas memiliki petugas pemburu jentik. Petugas ini sudah dibentuk di sebagai sektor mulai dari sekolah hingga lingkungan masyarakat RT/RW. Petugas pemburu jentik ini bertugas memantau kamar mandi warganya. Setiap ditemukan jentik petugas akan mengambil dan membasminya. “Petugas juru pemantau jentik ini masih terus digerakan untuk memantau pertumbuhan jentik demam berdarah,” sebutnya.
Lebih lanjut dia mengingatkan agar para warga tidak hanya fokus mengurangi virus corona, namun juga diimbangi dengan pencegahan penyebaran demam berdarah, karena jika serangan demam berdarah diabaikan juga akan membahayakan kesehatan masyarakat.
Sementara itu, selain sosialisasi bahaya demam berdarah, para petugas puskesmas juga melakukan sosialisasi penyebaran covid. Saat mengetahui ada pedagang yang tidak menggunakan masker, petugas juga memberikan masker dan memakaikannya.
Petugas berharap kesadaran menjaga protokol kesehatan ini juga dibarengi menjaga kebersihan air untuk menghalangi tumbuh kembang nyamuk demam berdarah. “Menjaga tiga M protokol kesehatan penting, namun menjaga kebersihan dengan tiga m untuk nyamuk demam berdarah juga tidak kalah penting,” sebutnya.
Untuk diketahui, data dari Dinas Kesehatan mencatat sedikitnya ada 142 kasus DBD selama tahun 2020 ini. Angka ini memang menurunkan jika dibandingkan tahun 2019 yang terdapat 344 kasus. Dinas mencatat kesadaran masyarakat mulai membaik seiring dengan perkembangan data kasus setiap tahunnya.
Penulis : Syailendra
Editor : Karebet