Bacaini.ID, KEDIRI – Petugas gabungan Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, serta perwakilan Pertamina melakukan sidak ke sejumlah pangkalan elpiji dan peternakan ayam. Hasilnya, petugas mendapati pelaku peternakan ayam yang menggunakan elpiji bersubsidi untuk pemanas ayam.
Sidak yang dilakukan di Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Senin pagi, 23 September 2024 memeriksa ketersediaan stok LPG 3 kilogram di salah satu pangkalan. Mereka juga melakukan pemantauan terhadap pembeli yang datang.
“Hari ini kita melakukan monitoring dan evaluasi khususnya terkait penggunaan LPG 3 kg. Karena saat ini masih ada beberapa spot yang melaporkan adanya kelangkaan maupun pasokan LPG yang berkurang,” kata Tuti Purwaningsih, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri kepada Bacaini.ID.
Selain pangkalan, sidak juga dilakukan di peternakan ayam karena diduga menggunakan LPG subsidi. Di sini petugas menemukan beberapa segel bekas tabung gas LPG 3 kg. Mengetahui hal itu, petugas langsung memberikan teguran dan sosialisasi terkait penggunaan gas subsidi.
Mulyono, pemilik peternakan ayam mengakui menggunakan gas melon untuk menekan biaya produksi. Dengan jumlah ayam mencapai 5 ribu ekor, ia membutuhkan 9 tabung LPG. Untuk mensiasatinya, Mulyono memakai 4 tabung non subsidi ukuran 5,5 kg dan 5 tabung gas subsidi 3 kg.
“Kalau semua memakai LPG non subsidi biayanya mencapai Rp.700 ribu. Jika dicampur LPG subsidi bisa ditekan Rp.500 ribu,” kata Mulyono.
Pemerintah meminta peternak ayam tidak menggunakan LPG melon dan beralih ke LPG non subsidi.
Penulis: A.K. Jatmiko
Editor: Hari Tri Wasono