Bacaini.id, KEDIRI – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menegur keras Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Perum Jasa Tirta terkait kondisi Sungai Brantas. Dua lembaga itu dinilai abai dengan kondisi Sungai Brantas yang mengalami pendangkalan dan penyempitan.
Kemarahan Abu Bakar ini muncul saat mengikuti kegiatan pelatihan penanggulangan dan mitigasi bencana di bantaran Sungai Brantas, Rabu, 15 Desember 2021. Abu menuding BBWS dan Perum Jasa Tirta 1 tidak memperhatikan kondisi sungai dengan baik.
Padahal beberapa kali pihaknya selalu mengajak mereka untuk terjun. “Selama ini belum ada pergerakan signifikan, cuma ayo-ayo saja. Maka hari ini saya ajak dan harus hadir karena ini wilayah mereka,” kata Abu Bakar.
Dia menjelaskan, dari keterangan BBWS dan Jasa Tirta, normalisasi Sungai Brantas belum dilakukan sejak sekitar tahun 1980-an. Akibatnya sungai terbesar di Jawa Timur ini mengalami pendangkalan dan penyempitan.
Karena itu dia mengajak BBWS dan Perum Jasa Tirta 1 untuk terjun ke lokasi dan melakukan susur sungai bersama. Kegiatan ini untuk mengetahui kondisi Sungai Brantas yang sebenarnya.
“Ada bagian yang dangkal ada yang dalam banget, jadi memang harus kita petakan semuanya. Kita sudah petakan tahun lalu, tapi belum ada tindakan (dari BBWS dan Jasa Tirta),” kata Abu.
Karena itu Abu meminta segera dilakukan tindak lanjut atas kondisi itu dengan melakukan pembersihan outlet sungai agar aliran air lebih lancar. Juga mengangkat tanaman enceng gondok yang menyebabkan bantaran sungai makin luas.
Jika ada kendala teknis, BBWS dan Jasa Tirta diminta menyampaikan kepada pemerintah daerah. Pemerintah Kota Kediri akan membantu melakukan pemetaan dan pembersihan sungai bersama-sama.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: Budi Sutrisno
Tonton video: