Bacaini.id, KEDIRI – Pemain Persik Faris Adhitama banting setir jadi peternak burung Lovebird sebagai bisnis sampingan. Dia berharap kompetisi Liga 1 bisa segera digelar agar tak jenuh latihan.
Sejak pandemi Covid 19 berlangsung, striker Persik ini memutuskan membangun bisnis sampingan. Beternak Lovebird menjadi pilihan untuk membantu mencukupi kebutuhan. “Awalnya hanya hobi, karena sekarang kondisinya seperti ini kalau pas ada anakan burung saya jual. Biar ada tambahan pemasukan,” ucap Faris kepada Bacaini.id, Selasa, 3 Agustus 2021.
Hasilnya cukup lumayan. Sepasang Lovebird bisa laku Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Dia menjualnya kepada teman atau orang yang sudah dikenalnya.
Berbisnis Lovebird menurut Faris cukup menjanjikan hingga sekarang. Pasar Lovebird juga masih luas dan tidak akan habis. Selain itu perawatannya juga praktis dan tidak terlalu ribet.
“Tidak ada perawatan khusus. Atur waktu makan, waktu jemur, dan kebersihan kandang. Selain itu paling vitamin saja,” kata Faris.
Berbisnis Lovebird juga minim resiko dengan modal tidak terlalu besar. Bisnis ini bisa diawali dengan modal sesuai kemampuan hingga terlihat hasilnya. Jika sudah bisa mengatur perputaran uang, baru ditingkatkan kualitas indukannya. Memelihara Lovebird juga tak butuh ruang khusus dan cukup memanfaatkan area rumah yang terbuka.
Merawat Lovebird juga tak menyita waktu latihan Faris Aditama bersama skuad Macan Putih. Biasanya dia menyambangi kandang setelah menyelesaikan latihan sore di Stadion Brawijaya.
Tak hanya rindu merumput dalam kompetisi bergengsi, tak kunjung turunnya ijin gelaran Liga 1 dan Liga 2 mulai berimbas pada perekonomian pemain. Tak terkecuali bagi pemain Persik Kediri, Faris Adhitama. “Lumayan buat tambah-tambah. Biar ada kegiatan di rumah,” imbuhnya.
Perekonomian Faris selama ini sangat bergantung dari gajinya sebagai pemain sepak bola. Secara otomatis tergantung pula pada bergulirnya kompetisi liga profesional. Sementara hingga saat ini kepastian terkait ijin kompetisi masih belum jelas.
Selama masa penantian hampir dua tahun, Faris dan pemain lain hanya melakukan latihan rutin. Pemain bernomor punggung 13 ini khawatir jika kompetisi terus ditunda, manajemen Persik memutuskan untuk menghentikan latihan. “Mungkin saja latihan diliburkan sementara, dan itu akan berpengaruh pada gaji pemain,” tambahnya.
Untuk itu Faris mendukung aksi kirim surat oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) kepada Presiden. APPI meminta agar ijin kompetisi Liga 1 dan 2 bisa segera turun.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: