Bacaini.ID, KEDIRI – Namanya lifestyle inflation. Bergaji besar namun nyaris selalu kekurangan uang.
Idealnya, penghasilan besar membuat hidup lebih nyaman dan bisa menabung. Namun faktanya tak selalu demikian.
Fenomena lifestyle inflation atau kenaikan gaya hidup ini ternyata lumrah terjadi di masyarakat. Saat penghasilan naik, pengeluaran juga ikut naik.
Tanpa sadar, kebutuhan yang dulunya sederhana berubah jadi kebutuhan ‘harus’ yang lebih mahal.
Lifestyle inflation merupakan kondisi saat standar hidup meningkat seiring kenaikan penghasilan.
Misalnya, dulu naik motor cukup, sekarang ganti mobil. Dulu makan di warung biasa, sekarang tiap weekend nongkrong di café hits.
Akhirnya, pendapatan habis untuk memenuhi gaya hidup, bukan untuk tabungan atau investasi.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada tahun 2024 sebanyak 65% masyarakat urban di Indonesia mengaku belum punya dana darurat.
Padahal sebagian dari mereka punya penghasilan yang cukup tinggi.
Sebab Gaji Besar Tetap Kurang Uang
Ada beberapa alasan kenapa ini terjadi:
• Naiknya Ekspektasi Sosial
Semakin tinggi jabatan atau gaji, biasanya lingkungan sekitar juga menuntut penampilan dan gaya hidup tertentu.
Misalnya, harus tampil keren, makan di tempat fancy, atau memakai barang branded.
• Tidak Ada Perencanaan Keuangan
Banyak orang tidak menyadari bahwa uang yang masuk lebih besar harus diimbangi dengan rencana keuangan yang jelas.
Tanpa budgeting, pengeluaran bisa bocor ke hal-hal tak penting.
• Godaan Konsumerisme
Kemudahan berbelanja online bikin orang lebih impulsif. Apalagi dengan algoritma iklan yang makin pintar, kita sering beli barang yang sebenarnya tak terlalu dibutuhkan.
Tip Mengelola Gaji Besar
Berikut beberapa tip agar gaji yang tinggi membuat aman secara finansial:
• Tentukan batas gaya hidup
Naikkan kualitas hidup secukupnya, jangan sampai pengeluaran naik drastis setiap kali gaji naik.
• Sisihkan tabungan di awal
Terapkan prinsip ‘pay yourself first’, sisihkan minimal 20% penghasilan langsung untuk tabungan atau investasi sebelum mulai belanja.
• Buat budgeting rutin
Catat pemasukan dan pengeluaran, lalu evaluasi tiap bulan.
• Punya tujuan finansial jangka panjang. Misalnya beli rumah, pensiun dini, atau biaya pendidikan anak. Ini akan membuat lebih disiplin.
Menurut Asian Development Bank (ADB), masyarakat Asia, termasuk Indonesia, masih menghadapi tantangan literasi keuangan.
Banyak orang paham soal cari uang, namun kurang memahami cara mengelola uang agar tetap bertahan atau berkembang.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif