Bacaini.id, MALANG – Menurunnya geliat berkesenian anak-anak muda di desanya, Sampurno, seorang seniman di Kota Batu merasa tergugah. Pria asal Dusun Junwatu, Desa Junrejo itu akhirnya membangun sebuah sanggar khusus seni di dekat rumahnya.
Berdirinya sanggar ini menjadi angin segar bagi para pelaku seni di Desa Junrejo. Sebelumnya, para pelaku seni seperti karawitan dan seni tari di sana sehari-hari hanya bisa berlatih di halaman rumah dengan fasilitas seadanya.
Untuk itulah, Sampurno mendirikan Sanggar Krido Budoyo Sampurno dengan fasilitas yang bisa menjadi ruang berkesenian yang reptresentatif. Para pelaku seni bisa berlatih dengan nyaman seperti merasakan panggung aslinya.
Selain itu, tujuan mendirikan sanggar ini juga menjadi harapan lahirnya generasi seniman baru yang turut berkontribusi dalam melestarikan tradisi dan kebudayaan bangsa.
”Kalau lihat sanggar seperti ini kan anak cucu kita ikut termotivasi melestarikan kesenian dan kebudayaan kita,” kata Sampurno, Minggu, 31 Juli 2022.
Menurutnya, sanggar ini nanti juga bisa dimanfaatkan masyarakat umum yang untuk berlatih. Sanggar Krido Budoyo Sampurno sudah mempersiapkan seperangkat alat musik gamelan lengkap dengan sound system.
”Kedepannya, sepanjang tidak berbenturan, sanggar ini bisa dimanfaatkan siapapun, tanpa dipungut biaya,” ujarnya.
Sampurno mendirikan sanggar seni dengan bangunan seperti gedung kesenian pada umumnya. Beda dan uniknya, sanggar ini berada di tengah luasnya kebun jeruk. Peresmian Sanggar Krido Budoyo Sampurno dilakukan pada Minggu malam, 31 Juli 2022 sekaligus memperingati 1 Suro.
Acara tersebut dimeriahkan dengan pagelaran seni wayang kulit oleh dalang Ki Eko Saputro dari Kota Batu yang diawali dengan serangkaian ritual peringatan 1 Suro di desa setempat.
Terpisah, Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal Hasan menyambut baik adanya Sanggar Krido Budoyo Sampurno. Pembangunan sanggar ini sekaligus membantu mewujudkan visi misi Pemerintah Desa Junrejo dalam melestarikan tradisi dan kesenian yang ada.
”Visi misi yang sama tapi belum bisa kita realisasikan. Artinya sanggar ini bisa menjadi angin segar dalam pembibitan kesenian di desa ini,” kata Faisal.
Menurutnya, pemerintah desa juga akan bekerjasama dengan pihak sanggar seni tersebut untuk melakukan pembibitan seni sejak dini. Salah satu caranya adalah dengan mewajibkan anak-anak sekolah yang ada di Desa Junrejo untuk mengenal hingga berlatih di sanggar tersebut.
“Ini demi pelestarian kesenian tradisi, kalau tidak begitu khawatirnya nanti jadi tidak ada regenerasi. Nanti setiap produk kesenian mulai dari tari juga kuliner khas Desa Junrejo akan diatur dalam peraturan desa,” pungkasnya.
Penulis: A.Ulul
Editor: Novira