Bacaini.id, NGANJUK – Destinasi wisata yang menyediakan kuliner khas dalam satu paket memang lebih diminati pengunjung, seperti di wisata Kebun Duren Jati Arum. Lokasi wisata ini menawarkan sensasi makan durian bernuansa pegunungan.
Destinasi wisata alam yang berada di Desa Duren, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk menyediakan berbagai jenis durian. Mulai dari durian montong, musang king, bawor dan durian lokal.
Pengelola wisata Kebun Duren Jati Arum, Nyuwoto mengatakan durian lokal menjadi produk unggulan dan lebih diminati wisatawan. Harganya bervariasi, mulai Rp 20 ribu sampai Rp 75 ribu.
“Jenis durian lokal sudah luar biasa banyak yang kita suguhkan, untuk durian lokal bisa bervariasi, melihat besar kecilnya duriannya. Tapi kalau durian montong kita jual kiloan, sementara ini untuk satu kilo jenis montong 65 ribu,” kata Nyuwoto kepada Bacaini.id, Sabtu 29 Januari 2022.
Di lokasi wisata Kebun Duren Jati Arum terdapat 10 pohon yang telah berbuah. Buah durian yang sudah matang biasanya akan jatuh dari rantingnya, sehingga pengelola mengikat durian yang ada di pohon menggunakan tali rafia sehingga jika sudah matang durian tersebut akan menggantung di tali pengikatnya.
“Sebagian besar yang dijual di sini hasil panen pohon milik kita sendiri. Alhamdulillah setiap harinya bisa habis, bahkan kadang kurang. Tapi kita juga ambil dari teman-teman yang panen banyak sekalian kita suguhkan disini,” terangnya.
Lokasi wisata yang telah dirintis sejak 4 tahun silam ini memang baru dibuka sekitar 4 bulan lalu. Karena tergolong masih baru, pihak pengelola belum meberlakukan tiket masuk dan parkir kendaraan. Berdiri di atas lahan seluas 45 x 75 meter, wisata Jati Arum menyediakan fasilitas mulai dari gazebo, mushola dan juga kamar mandi.
Selain itu, destinasi wisata ini bisa dibilang cocok untuk pengunjung yang hobi berfoto selfie dengan latar belakang yang instagramable. Di lokasi wisata yang buka mulai pukul 08.00 WIB ini, pengunjung juga dapat menikmati kuliner lain yang ditawarkan oleh pihak pengelola.
“Menunya beragam, ada ayam goreng, lalapan, pecel lele, krupuk sambal, dan masih banyak lagi. Banyak makanan dan minuman yang kita tawarkan disini,” imbuhnya.
Menurut Nyuwoto, pengunjung yang datang ke wisata Jati Arum berasal dari berbagai kota, seperti Kediri, Madiun, Jombang dan Tuban. Diperkirakan setiap harinya sekitar 100 orang pengunjung yang datang silih berganti. Terlebih pada hari-hari tertentu, pengunjung yang datang biasanya lebih ramai.
“Kita belum bisa menghitung jumlah pengunjung pasti karena kita belum terapkan tarif tiket masuk, begitu juga dengan omsetnya. Yang jelas wisata ini menjadi penopang perekonomian warga Dusun Jatirejo,” tandasnya.
Sementara itu, Mila, salah satu pengunjung wisata Kebun Duren Jati Arum mengatakan tertarik mendatangi lokasi wisata setelah mendapatkan informasi dari media sosial.
“Saya datang kesini sama sama suami, pengen beli durian, karena saya suka sudah sejak lama. Sekalian beriwisata menikmati hawa sejuk pegunungan, biar pikiran lebih fresh,” kata warga Kecamatan Kertosono, Nganjuk itu.
Hal senada diungkapkan oleh pengunjung dari Kabupaten Tuban, Lailatul Rosidah yang datang bersama rekan-rekannya dari Kementrian Agama Kabupaten Tuban yang baru saja melakukan Raker di Sedudo.
“Dapat info dari teman katanya ada wisata kebun duren, jadi sekalian saja mampir ke sini. Kesan pertama yang jelas kita sangat kagum dengan kekayaan yang ada di daerah Nganjuk yang mampu menarik banyak wisatawan datang,” terangnya.
Penulis: Asep Bahar
Editor: Novira