Bacaini.id, MALANG – Sebuah telaga di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit dan membuat awet muda. Di waktu tertentu, telaga ini ramai dikunjungi orang yang berharap kesembuhan.
Warga sekitar menyebut telaga ini dengan Telaga Madiredo. Lokasinya terletak di Dusun Lebo, Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Meski cukup terpencil, telaga ini kerap didatangi pengunjung.
Juru rawat Telaga Madiredo, Fauzan Anwari mengatakan telaga ini menyimpan legenda yang dipercaya masyarakat turun temurun. Salah satunya adalah keampuhan airnya yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat awet muda.
“Sejak direnovasi menjadi tempat wisata pada tahun 2022, tempat ini sering menjadi jujukan pegiat spiritual,” terang Fauzan kepada Bacaini.id akhir pekan lalu.
Di zaman dahulu, telaga ini menjadi tempat mensucikan diri sekaligus pengobatan alternatif. Termasuk tempat ritual tentara Malang Raya sebelum berangkat ke medan perang.
”Banyak warga yang melihat ritus para tentara sebelum berperang agar kebal dibacok atau ditembak. Sebelum berangkat ke medan perang, mereka sering mandi disini. Seperti saat sebelum berangkat ke Timor Leste,” kisah Fauzan.
Kekeramatan air telaga ini tak lepas kisah tiga tokoh pewayangan, Gwarso, Gwarsi dan Dewi Anjani. Konon ketiga tokoh yang semula bersaudara itu saling adu kekuatan untuk memperebutkan benda pusaka milik ayah mereka bernama Cupu Manik Astogino.
Namun karena tidak sepakat dengan perselisihan ketiga anaknya, ayahnya membuang pusaka itu ke sumber air. Namun karena kesaktian pusaka itu, sumber air itu justru keluar semakin deras hingga akhirnya membentuk kubangan dan menjadi telaga.
Namun bukannya sadar, ketiga anaknya tersebut tetap keukeuh mendapatkan benda pusaka tersebut. Ketika menyelam mencari pusaka itu ke dalam air, Gwarso dan Gwarsi justru dikutuk menjadi kera.
Usai berubah wujud menjadi kera, Gwarso dan Gwarsi tak terima dan sempat menyiramkan air ke Dewi Anjani. Namun hanya mengenai tangannya dan seketika tumbuh bulu seperti kera.
”Setelah ribut-ribut itu, ayahnya datang dan memberi petuah agar mereka bertapa di tempat tersebut. Hingga akhirnya ketiga perwujudan tokoh itu masih diyakini bersemayam menjaga telaga, termasuk wujud ketek putih atau anoman,” ujar Fauzan.
Di luar kisah itu, Telaga Madiredo memiliki lanskap pemandangan yang indah. Berlatar sawah dan gunung, telaga ini menyimpan energi positif bagi pengunjung.
Untuk masuk ke lokasi, pengelola wisata mematok tarif Rp5.000 per orang. Selain menikmati pemandangan alam, disediakan fasilitas perahu kayuh, kafe, musala, hingga camping ground.
Penulis: A.Ulul
Editor: Hari Tri Wasono
Tonton video: