Bacaini.id JOMBANG – Seorang lansia berusia 93 tahun asal Jombang akhirnya berhasil mewujudkan keinginannya untuk menunaikan ibadah haji. Sedikit demi sedikit dia mengumpulkan uang dari hasil jualan kantong kresek dan gelang karet di pasar.
Mbah Gemi, warga biasa memanggilnya. Janda 93 tahun asal Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Jombang itu akan berangkat ke tanah suci pada 20 Juni 2023 mendatang. Ketekunannya menyisihkan uang hasil berjualan akhirnya membuahkan hasil.
Di depan rumahnya, setiap pagi Mbah Gemi rutin menggerakan ringan tubuhnya yang mulai renta. Nenek tua ini berjemur dibawah matahari pagi sambil melemaskan otot tangan dan kakinya. Sesekali menyapa warga yang melintas.
“Olahraga ringan untuk menjaga kebugaran,” ujar Mbah Gemi ditemui Bacaini.id di kediamannya, Senin, 29 Mei 2023 yang mengaku tengah mempersiapkan kesehatannya untuk pergi ke Tanah Suci.
Menurut Mbah Gemi, rutinitasnya itu dilakukan sesuai dengan pesan dari petugas pemberangkatan haji. Dia diminta untuk menjaga kondisi kesehatan terutama terkait kondisi cuaca di Makkah. Terlebih dia berangkat sendiri tanpa didampingi satupun keluarganya.
Setelah berjemur dan olahraga ringan di depan rumah, Mbah Gemi biasanya lanjut bersepeda keliling kampung. Semangatnya untuk pergi haji memang berbanding terbalik dengan kulit tubuhnya yang sudah keriput di sana-sini.
Semangat itu tidak lepas dari tekad kuatnya untuk bisa pergi haji bahkan sudah sejak 10 tahun silam. Meskipun penghasilannya hanya bersumber dari berjualan kantong plastik dan gelang karet di pasar.
“Setiap hari menyisihkan 10 ribu untuk bayar aisan,” ujarnya.
Setelah dua tahun, uang arisannya bisa diambil paling banyak Rp9 juta kemudian langsung ditabung ke bank. Hingga tahun 2014 tabungannya terkumpul sebanyak 25 juta dan saat itu akhirnya Mbah Gemi bisa mendapatkan porsi haji.
Perjuangannya mengumpulkan uang tentu tidak berhenti sampai disitu. Mbah Gemi harus terus menyisihkan sebagian hasil jualannya untuk membayar pelunasan dan kebutuhan lainnya.
Sampai akhirnya, nama Mbah Gemi muncul sebagai calon peserta keberangkatan haji tahun 2023. Namanya masuk sebagai prioritas kelompok lansia sehingga bisa berangkat lebih awal dari antrean seharusnya pada tahun 2031.
Tekad Mbah Gemi untuk bisa pergi haji disaksikan sendiri oleh Arifah. Kepala Desa Jatirejo itu menyebut warganya itu sebagai lansia binaan pemdes. Melalui posyandu Mbah Gemi terus mendapatkan pengawasan dari kader desa.
“Beliaunya setiap hari rajin ke pasar berjualan, mendekati berangkat ini baru berhenti untuk menyiapkan segala kebutuhan dan menjaga kesehatannya,” sebut Arifah sambil mengungkap bahwa warga lansia itu selama ini hanya tinggal sendirian di rumahnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira