Bacaini,id, TRENGGALEK – Limbah kayu pabrik triplek yang biasanya dipergunakan warga untuk kayu bakar ternyata bisa menghasilkan keuntungan yang besar. Seperti yang dilakukan salah satu perajin di Trenggalek.
Luluk Erva Kristiana, seorang perajin di Desa Gondang, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek memanfaatkan limbah dari pabrik triplek untuk membuat kerajinan berupa miniatur kapal. Dengan modal lem kayu seharga 30 ribu rupiah, dalam satu bulan, Luluk mampu meraih keuntungan hingga 10 juta rupiah.
“Bahan kayunya saya ambil dari pabrik sebelah rumah. Untuk membuat miniatur kapal dari limbah kayu, kuncinya hanya ketelatenan,” kata Luluk kepada Bacaini.id, Senin, 21 Maret 2022.
Luluk menjelaskan pembuatan miniatur kapal dimulai dari memotong kayu dan dibentuk menjadi awak kapal. Selanjutnya limbah triplek dibentuk menjadi sebuah layar kapal pinisi. Sedangkan untuk kaitan tali kapal dia biasa menggunakan benang.
“Setelah keseluruhan bagian pada badan kapal selesai dibuat, langkah terakhir adalah memberi sentuhan tambahan pada seluruh bagian kapal agar terlihat berkilau,” jelasnya.
Menurut Luluk, dia lebih sering menggarap miniatur kapal pinisi karena saat ini memang lebih banyak diburu pembeli. Meski demikian, Luluk tetap menerima permintaan pesanan model kapal yang lain, sesuai keinginan pembeli.
Setiap harinya, Luluk bisa membuat sebanyak dua sampai empat kerajinan miniatur kapal berukuran kecil. Satu buah miniatur kapal buatannya dibanderol dengan harga sekitar 120 sampai 400 ribu rupiah.
“Harganya tergantung dari ukuran dan tingkat kerumitannya. Saya dulu pernah kerja di kapal laut akhirnya muncul ide membuat miniatur kapal ini sampai sekarang,” tandasnya.
Penulis: Aby
Editor: Novira