Bacaini.id, KEDIRI – Guna mewujudkan ketahanan pangan dan menambah pendapatan, emak-emak di Kabupaten Kediri mendirikan kampung sayur organik. Selain menyediakan sayuran organik, di lokasi ini juga menyediakan rumah bibit.
Lokasi kampung sayur organik tersebut berada di Dusun Jombangan, Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Aneka sayuran organik segar terlihat berada di depan rumah-rumah warga tersebut diberi nama Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Ketua Kelompok Wanita Tani Sinar Gemilang, Farida mengatakan penyediaan sayuran organik dan juga keberadaan rumah bibit secara keseluruhan dikelola oleh kaum emak-emak di sana.
“Mulai dari menyiram, mengolah tanah hingga proses pembibitan semua dilakukan emak-emak di sini,” kata Farida kepada Bacaini.id, Selasa, 31 Mei 2022.
Menurutnya, di KRPL Desa Tertek ini membudidayakan sedikitnya 20 varietas sayuran unggulan. Faria menyebutkan diantaranya ada cabai, terong, sawi pa choy, selada, bawang, butchery, sawi pagoda, sawi jepang, kangkung, bayam, brokoli, bungkul serta bayam.
“Tanaman kita non pestisida. Ada usaha dari warga untuk menyedikan sendiri sayuran sehat untuk kesehata sendiri. Manfaatnya selain menambah pendapatan juga untuk menciptakan ketahanan pangan,” terangnya.
Hasil panen dari budidaya ini, lanjutnya, sebagian dikonsumsi sendiri olah warga dan sebagian dijual ke swalayan yang telah bekerja sama sejak tahun 2014 silam. Sedangkan hasil penjualan, sebagian kembali kepada warga yang menanam dan sebagian lagi masuk kas desa.
“Tanaman kita sudah dijual ke dua swalayan di Kediri sejak sembilan tahun lalu. Nantinya, dana yang masuk kas desa juga akan digunakan kembali untuk perbaikan serta perawatan lokasi dan pembelian benih,” bebernya.
Sementara itu Kepala Desa Tertek, Suratemin mengaku bahwa awalnya hanya satu RT yang mengembangkan konsep KRPL. Baru setelah melihat manfaatnya, beberapa RT yang lain mulai ikut mengembangkan konsep yang sama.
“Kami minta kepada kawasan yang sudah berjalan untuk berbagi ilmu dan membimbing RT lain untuk mengembangkan KRPL,” kata Suratemin.
Agar program pengembangan berhasil, setiap tahun pihak desa memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana termasuk pemberian bibit, pupuk hingga mensuport penjualan produk sayur-mayur milik warga. Hingga saat ini, lanjut Suratemin, sudah ada 20 RT yang mengembangkan budidaya sayur mayur untuk mewujudkan ketahanan pangan di Desa Tertek.
“Pihak desa akan terus berikan semangat dengan memberi bantuan sarana dan prasarana. Dengan konsep ini, kawasan desa kami jadi lebih indah, menarik dan sehat. Maka dari itu, target kedepan, seluruh warga Desa Tertek bisa menggunakan konsep KRPL di depan rumah masing-masing,” tandasnya.
Hingga saat ini, Desa Tertek sering mendapatkan kunjungan dari desa-desa sampai dari daerah lain di seluruh Provinsi di Indonesia sebagai desa percontohan KPRL.
Penulis: Novira