KEDIRI – Rumah sakit khusus perawatan Covid-19 di Kota Kediri sempat penuh. Sebagian besar pasien berasal dari luar Kota Kediri.
Membludaknya pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Kilisuci Kota Kediri disebakan banyaknya pasien luar daerah yang masuk. Dari data pasien yang ada, 60 persen adalah pasien kiriman dari Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar.
Juru bicara Satuan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Kediri dr. Fauzan Adima mengatakan jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Kilisuci sempat meningkat tajam. Hal ini juga terjadi di rumah sakit lain seperti RS Bhayangkara dan RS Ahmad Dahlan yang memiliki ruang isolasi.
“Sekarang untuk bed isolasi terisi sekitar 70-80 persen. Sudah banyak yang sembuh dan bisa pulang, tersisa 76 persen,” kata Fauzan Adima kepada Bacaini.id, Kamis 3 Desember 2020.
Klaster pabrik rokok Tulungagung dituding menjadi penyumbang pasien terbesar di rumah sakit Kediri. Dinas Kesehatan setempat bahkan sempat meminta tiga rumah sakit untuk menambah kapasitas ruang isolasi.
Disinggung mengenai gelombang kedua Covid 19 (second wave), Fauzan mengatakan bahwa hal itu belum bisa diprediksi. Dia menambahkan dengan adanya intervensi vaksin antara bulan Desember dan Januari, diharapkan bisa menekan angka positif Covid 19.
Secara teknis saat ini vaksin itu usudah dipersiapkan, baik untuk petugas maupun sasaran. Hanya tinggal menunggu dropping vaksin dari pusat. Gelombang pertama pemberian vaksin dilakukan kepada 1.000 orang. “Diutamakan pada mereka yang beresiko tinggi, kemudian baru yang beresiko lebih rendah,” tambahnya.
Untuk pelaksanaannya disiapkan 200 tenaga kesehatan. Mereka akan disebar hingga ke tingkat puskesmas.
Fauzan berharap gelombang kedua Covid 19 tidak sampai terjadi. Untuk itu kewaspadaan masyarakat harus lebih ditingkatkan. “Saat ini untuk tempat isolasi sudah ada beberapa tempat yang kosong. Jika nanti klaster pabrik rokok Tulungagung sudah menurun, dipastikan tingkat positif Covid 19 juga akan landai,” pungkasnya.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW