• Login
  • Register
Bacaini.id
Friday, June 13, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Kisah Soekarno di Pengasingan Bengkulu: Tetap Digaji Belanda

ditulis oleh Editor
11/06/2025
Durasi baca: 3 menit
537 6
0
Bung Karno yang Tak Pernah Dibuang ke Digul dan Cerita Surat Pengampunan

Kisah Soekarno di Pengasingan Bengkulu: Tetap Digaji Belanda (foto/ist/Commons Wikimedia)

Bacaini.ID, BLITAR – Soekarno kembali jadi orang buangan karena dianggap membahayakan pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Setelah dari Ende Flores, pada Maret 1938 Bung Karno diasingkan ke Bengkulu Sumatera. Ia ditemani Inggit Garnasih, istri tercinta.

Inggit selalu mensuport Soekarno dalam segala situasi. Membesarkan hati Kusno, begitu panggilan sayangnya, ketika terpuruk.

Ia yang menyelundupkan buku-buku di saat Soekarno meringkuk di penjara Sukamiskin Bandung.

Menjadi kurir informasi ketika Soekarno ingin tahu situasi pergerakan di luar penjara.

Begitu juga di pengasingan Bengkulu. Inggit lah yang setia menemani Soekarno.

Pada tahun 1938 Bengkulu berpenduduk 90.000 jiwa. Jumlah orang Belanda yang berada di Bengkulu sebanyak 300 jiwa.

Di Kota Bengkulu Bung Karno diperlakukan dengan baik. Pemerintah kolonial Belanda menempatkannya di rumah yang layak.

Bung Karno dibebaskan jalan-jalan ke mana disuka. Kecuali ke luar kota ia diwajibkan meminta izin terlebih dulu.

Bung Karno juga tidak dilarang berhubungan dengan para aktivis komunitas dakwah Islam yang mayoritas dari Muhammadiyah.

Pemerintah kolonial Belanda bahkan memberi tunjangan rutin berupa uang jatah bulanan yang diurus oleh Dr L.G.M Jacquet, Aspiran Kontelir BB di Bengkulu.

“Salah satu tugas Aspiran Kontelir Jacquet ialah membayarkan tunjangan bulanan (maandelijkse toelage) kepada Ir Soekarno yang berjumlah 150 gulden,” demikian dikutip dari buku Musim Berganti (1985).

Tunjangan yang diterima Soekarno tergolong lumayan. Terpaut tidak terlalu jauh dari gaji yang diterima pejabat kolonial.

Seperti Dr L.G.M Jacquet selaku pejabat HPB, menerima gaji 275 gulden per bulan. Lantaran masa krisis dan pemerintah harus berhemat, gaji dipotong 20 persen.

Setelah dipotong untuk pajak, premi pensiun dan lain-lain Jacquet hanya menerima 183 gulden.

Suatu hari Soekarno dengan gaji yang dipunyai berminat dengan piano yang sedang dilelang. Ia mengajukan kredit karena duitnya tak cukup.

Jacquet tahu kondisi keuangan Soekarno. Hutangnya masih menumpuk, terutama untuk membeli buku-buku.

Karena alasan itu ia tidak sreg mengabulkan keinginan Soekarno. Namun terpaksa dikabulkan setelah mempertimbangkan faktor politik.

“Kredit diberikan dan untungnya kekurangan bisa dilunasi”.

Soekarno menceritakan soal piano itu di buku otobiografinya Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia karya Cindy Adam.

Versi lain menyebut piano itu dibeli oleh Manap Sofianto, primadona tonil (sandiwara) bentukan Soekarno di Bengkulu.

Manap membeli di pelelangan dengan cara menghutang.

Ia mengatakan kepada Vendumeester (pelelang) yang menjamin hutang adalah Soekarno dan langsung saja disetujui.

“Jika tuan sahabat Soekarno, ya boleh,” kata Vendumeester.

Sesuai surat perjanjian yang dibuat, Manap akan mengangsur kepada Soekarno, namun kewajiban itu tidak dipenuhi.

Bung Karno kemudian mengangsur hutang pembelian piano sebesar 60 gulden selama lebih tiga bulan, dan lunas.

Soekarno menjalani pengasingan di Bengkulu selama 4 tahun (1938-1942).

Di Bengkulu Bung Karno bertemu Fatmawati, putri tokoh Muhammadiyah setempat, jatuh hati dan berlanjut ke pelaminan.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Bengkulubung karnoInggit Garnasihkolonial BelandasoekarnoSoekarno di Bengkulu
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Pesawat Air India Jatuh Membawa 242 Penumpang

Pesawat Air India Jatuh Membawa 242 Penumpang

Sidang Mutilasi Koper Merah, Pelaku Didakwa Memenggal Kepala Korban Saat Masih Hidup

Sidang Mutilasi Koper Merah, Pelaku Didakwa Memenggal Kepala Korban Saat Masih Hidup

Fenomena Strawberry Moon yang Terjadi Lagi Tahun 2043

Fenomena Strawberry Moon yang Terjadi Lagi Tahun 2043

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15320 shares
    Share 6128 Tweet 3830
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16578 shares
    Share 6631 Tweet 4145
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10857 shares
    Share 4343 Tweet 2714
  • Fenomena Strawberry Moon yang Terjadi Lagi Tahun 2043

    583 shares
    Share 233 Tweet 146
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4960 shares
    Share 1984 Tweet 1240

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist