Bacaini.id, KEDIRI – Pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Kota Kediri sedang galau. Hari-hari mereka diwarnai dengan kasak-kusuk tentang kelangsungan proyek renovasi yang makin simpang siur.
Sejak digusur dari tempat lamanya karena aktivitas renovasi alun-alun, pendapatan mereka terjun bebas. Tak sedikit yang terpaksa tutup karena kehabisan modal berdagang. Termasuk Samik, pedagang soto dan nasi goreng yang sehari-hari berjualan dengan istrinya di sana.
“Saya terpaksa hanya jualan hari Sabtu dan Minggu saja. Sebab di hari-hari biasa kondisinya sepi sekali. Tidak ada pembeli,” kata Samik dalam rapat Paguyuban PKL Alun-alun Kota Kediri, Rabu malam, 6 Desember 2023.
baca ini Renovasi alun-alun macet PKL Tuntut Penjelasan Pemkot Kediri
Sejak direnovasi pada bulan Mei 2023 lalu, tak ada pengunjung yang menyambangi alun-alun. Ini lantaran seluruh area alun-alun ditutup seng karena pengerjaan konstruksi di dalamnya. Padahal para pengunjung inilah yang setiap hari menghidupi puluhan pedagang kaki lima di sana.
Menurut Samik, selama menempati lokasi baru di sepanjang pinggiran seng di tepi Timur dan Selatan, omzet mereka tidak hanya turun, tapi amblas. “Bukan turun, ini sudah nol persen, bangkrut. Teman-teman ini tidak berani ngomong. Padahal sama saja, sama-sama dikejar cicilan,” kata Samik.
Imbasnya, banyak pedagan yang memilih menutup lapak karena tak kuat menanggung hutang. Kalaupun bertahan, mereka terpaksa memangkas operasional dengan membatasi durasi jualan, seperti yang dilakukan Samik.
“Saya yang biasanya jualan makanan, sekarang sudah bisa jualan motor,” seloroh Samik yang disambut tawa pedagang lainnya.
Untuk mempertahahkan hidup, Samik terpaksa menjual motor kesayangannya. Sebab perputaran ekonomi di alun-alun bukan hanya jalan di tempat, tetapi mundur.
Penulis: Novira
Editor: Hari Tri W
Comments 2