Bacaini.id, CILEGON – Kesuksesan Helldy Agustian memimpin Kota Cilegon tak perlu diperdebatkan. Dalam kurun waktu tiga tahun, Helldy sukses mengubah wajah Cilegon menjadi modern dan bermartabat.
Sejak dilantik menjadi Wali Kota Cilegon pada tahun 2021, Helldy Agustian bersama pasangannya Sanuji Pentamarta langsung tancap gas melakukan perubahan.
Melalui kebijakan Helldy Agustian, Pemkot Cilegon fokus meningkatkan kualitas, kesejahteraan dan infrastruktur bidang pendidikan. Diantaranya membangun empat sekolah menengah pertama untuk melengkapi jumlah SMP negeri di Kota Cilegon. Sebuah terobosan setelah puluhan tahun hanya ada satu SMP negeri saja di empat kecamatan.
Di bidang kesehatan, Helldy mampu mempengaruhi dan mengubah gaya hidup masyarakat Cilegon lebih sehat, utamanya kebiasaan buang air besar (BAB) yang menjadi pemicu penyakit.
Sudah cukup lama masyarakat Cilegon memiliki kebiasaan BAB di sungai dan tempat lain. Perlahan-lahan, Helldy mengajak warganya membiasakan hidup sehat dengan membangun jamban. Hingga akhirnya tidak ada satupun warga yang BAB di sembarang tempat (open defecation free).
Atas prestasi itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan anugerah Swasti Saba Padapa pada tahun 2023 kepada Helldy Agustian.
Latar belakang
Lahir di Kota Cilegon pada 31 Agustus 1970, Helldy Agustian adalah putra daerah terbaik yang dimiliki warga Cilegon. Masa kanak-kanaknya dilalui di lingkungan Jombang Kali hingga usia 7 tahun, sebelum pindah ke Merak, Banten karena pekerjaan sang ayah.
Pada tahun 1980 ia kembali pindah ke luar kota, tepatnya ke Poso, Sulawesi Tengah, mengikuti ayahnya yang dipromosikan sebagai Kepala Depot Pertamina Sulawesi Tengah.
Sebagai anak yang sudah terbiasa merantau, jiwa kemandirian Helldy Agustian terasah dengan baik. Sejak kecil ia telah memulai usaha kecil-kecilan, seperti jualan es batu atau gorengan. Sebuah kebiasaan yang tak dimiliki anak seusianya.
Kemandirian ini berlanjut hingga jenjang SMA. Helldy memutuskan tinggal sendiri atau indekos di Jakarta saat menempuh pendidikan di SMA 16 Jakarta. Di sini jiwa pengusahanya makin bertumbuh dengan menekuni usaha sablon.
Berawal dari buku
Perjalanan Helldy menjadi Wali Kota Cilegon bisa dibilang unik. Helldy yang kala itu menjabat sebagai Branch Manager Tunas Toyota Cilegon, mendapat undangan menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun Kota Cilegon ke-10.
Sebagai souvenir, panitia memberikan buka “Cilegon Dalam Angka” yang disusun oleh Badan Pusat Statistik. Buku itu mengupas berbagai data Kota Cilegon dalam bentuk angka.
Tak puas membaca di sana, Helldy membawa buku itu pulang dan mempelajari di rumah. Buku itu membuka banyak aspek kehidupan masyarakat Kota Cilegon, termasuk sektor pendidikan yang mengusik perhatiannya.
Saat itulah muncul pemikiran untuk membenahi kota kelahirannya, dengan prioritas menambah ketersediaan lembaga pendidikan. Ia percaya jika perubahan harus diawali dengan pembangunan kualitas SDM melalui pendidikan.
Kini dengan ketersediaan lembaga sekolah negeri yang memadai, Helldy telah membangun cita-cita dan asa ribuan anak Cilegon untuk mendapat kehidupan lebih baik.
Penulis: Hari Tri Wasono