Bacaini.id, KEDIRI – Bagi yang pernah bersekolah di SMAN 2 Kota Kediri pasti pernah mendengar kisah Paulina. Dia adalah salah satu siswa yang bunuh diri dan menjadi hantu di sekolahnya.
Cerita hantu Paulina ini tersebar dari generasi ke generasi. Setiap siswa yang pernah belajar di SMAN 2 (Smada) Kota Kediri pasti mendengar legenda horor tersebut. “Setiap angkatan memang tahu cerita itu, tapi banyak versi,” kata Joko, alumnus Smada tahun 2001.
Menurut Joko, ada beberapa versi yang dia dengar tentang hantu Paulina. Ada yang menyebut gantung diri, menjatuhkan diri dari lantai atas, hingga tak sengaja terjatuh saat bermain di lantai atas.
Hantu Paulina digambarkan sebagai sosok siswa perempuan yang arwahnya bergentayangan di sekolah hingga sekarang. Hantu ini juga kerap menampakkan diri kepada beberapa siswa yang dikehendaki. Terutama saat dilakukan kegiatan malam di sekolah seperti MOS (masa orientasi siswa) dan Persami (perkemahan Sabtu – Minggu).
Joko sendiri mengaku pernah bertemu sosok hantu saat menjadi panitia Persami. Saat itu dia didapuk menjadi Seksi Keamanan yang bertugas patroli di lingkungan sekolah. Saat patroli bersama rekannya, Joko sempat melihat laki-laki berdiri di sekitar lapangan basket. Peristiwa itu terjadi usai adzan Maghrib.
Joko sempat menduga sosok itu adalah suami ibu kantin. Namun dia buru-buru mengajak temannya pergi setelah teringat jika orang yang dimaksud sudah meninggal dunia. “Selain gedung induk, tempat yang rawan adalah area belakang dekat lapangan basket,” katanya.
Kesaksian yang sama disampaikan Novira, alumnus Smada tahun 2006. Sejak pertama kali masuk di sekolah itu dia sudah mendengar kisah hantu Paulina dari kakak kelas. Paulina diceritakan bergentayangan di gedung induk Smada dan kerap menampakkan diri.
Peristiwa mencekam pernah dialami Novira sendiri saat mengikuti MOS. Salah satu kegiatan yang paling ditakuti adalah Jurit Malam, dimana para siswa baru diminta berjalan menyusuri gedung sekolah di malam hari.
“Saat itu kakak panitia berpesan agar menghindari berjalan di lorong lantai dua. Langsung saja naik dari lantai satu ke lantai tiga,” kata Novira.
Tak ingin terjadi apa-apa, Novira mengikuti instruksi tersebut. Dia berjalan menyusuri lorong lantai satu menuju tangga ke lantai dua. Sesampainya di sana, dia sempat menengok ke lorong lantai dua dan buru-buru melanjutkan langkah ke lantai tiga.
Saat itulah dia mendengar ada langkah kaki yang mengejarnya dari belakang. Novira makin berlari kencang menuju lantai tiga sebagai lokasi finish. “Suara langkahnya dekat sekali tapi tidak ada siapa-siapa saat saya tengok,” kenangnya.
Novira juga punya cerita menyeramkan saat menjadi panitia pondok ramadan tahun berikutnya. Karena gerah setelah seharian beraktivitas, dia bermaksud mandi di kamar mandi sekolah. Kamar mandi ini berada di area belakang lapangan basket, berjajar antara kamar mandi cowok dan cewek.
Saat itu Novira mengajak rekannya bernama Anis untuk menemani. Selain malam, kamar mandi itu juga dikenal horor. Terdapat satu kamar mandi yang dikunci dan tak pernah dibuka. Konon hantu Paulina meninggal di kamar mandi tersebut.
Menurut cerita yang didengar Novira, Paulina terjatuh dari lantai dua tetapi tidak langsung meninggal. Dia berjalan menuju kamar mandi tersebut untuk membersihkan darah di tubuhnya. Namun tiba-tiba dia meninggal di sana.
“Saat mandi terdengar suara orang mandi dari kamar sebelah. Saya kira Anis, jadi tenang saja. Setelah saya panggil, ternyata Anis menjawab dari luar, bukan dari kamar mandi sebelah,” kata Novira.
Meski menyebar luas di kalangan pelajar dan guru, tidak ada yang tahu siapa sebenarnya sosok Paulina ini. Ketua Harian Ikatan Alumni Smada, Mohammad Ferry Djatmiko mengaku mengetahui legenda Paulina. “Saya kira semua siswa tahu cerita itu, tepatnya di gedung induk,” katanya kepada Bacaini.id.
Namun dia tidak tahu persis tahun berapa Paulina bersekolah di sana. Termasuk bagaimana proses kematiannya. Sampai saat ini hantu Paulina masih menjadi misteri di sekolah yang berdiri tahun 1950 tersebut.
Penulis: HTW
Tonton video: