Bacaini.id, KEDIRI – Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH. Kafabihi Mahrus mengingatkan masyarakat munculnya politik identitas. Pemerintah diminta tegas mengantisipasi potensi perpecahan menjelang tahun politik.
Kiai Kafa mengatakan hingga saat ini masih ada pihak-pihak yang menggunakan beragam strategi untuk menghancurkan NKRI. “Politik identitas harus kita waspadai, karena itu hanya kedok saja. Terpenting, masyarakat harus pandai, harus cerdas,” tegas Kiai Kafa saat menerima kunjungan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar di Ponpes Lirboyo, Selasa, 29 November 2022.
Karena itu pemerintah diminta tegas mencegah munculnya gerakan ekstrem kanan maupun kiri, yang akan mengancam persatuan bangsa. “Harus muncul keseimbangan, jangan sampai komunis muncul,” katanya.
Sementara itu di hadapan para santri, Boy Rafi meminta peran aktif pondok pesantren untuk mengedukasi santrinya dari paparan paham radikal dan intoleransi. Terlebih menjelang pelaksanaan tahun politik yang makin dekat.
“Apapun eventnya, potensi intoleransi radikalisme itu ada. Yang penting bagi kita adalah melakukan kolektif bersama seluruh komponen bangsa agar karakter tersebut tidak mengakar pada masyarakat dan terekspresikan dalam ruang publik,” jelas Boy.
Boy juga mengapresiasi Ponpes Lirboyo yang memiliki komitmen kebangsaan tinggi sehingga dapat menjadi pelopor dalam merawat kebangsaan. Terlebih dengan ilmu agama dan Hubbul Wathon Minal Iman sebagai karakter yang ditularkan oleh para ulama pejuang.
“Nilai agama disandingakan dengan nilai kebangsaan, itulah yang sebenarnya menjadi ciri khas ulama pejuang yang diwariskan secara turun temurun,” terangnya.
Disinggung soal ancaman terorisme menjelang tahun politik, Boy menyebut hal itu masih dalam batas wajar. Justru saat ini perhatiannya terkonsentrasi pada narasi radikalisme di media sosial.
“Sekarang ini narasi radikalisme beredar begitu kuat di medsos. Di sini kita terus perkuat literasi digital, bekerjasama dengan provider,” katanya.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: