• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, October 22, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Ki Hajar Dewantara, Tokoh Pers Selain Rohana Kudus

ditulis oleh redaksi
09/11/2021
Durasi baca: 2 menit
611 6
3
Ki Hajar Dewantara, Tokoh Pers Selain Rohana Kudus

Ki Hajar Dewantara. Foto: Istimewa

Bacaini.id, SURABAYA – Masyarakat Indonesia mengenal Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Namun masih sedikit yang mengetahui jika pahlawan pendidikan itu adalah tokoh pers, sama seperti Rohana Kudus.

Lahir dari keluarga bangsawan Pakualaman dengan gelar Raden Mas Soewardi Soerjaningrat di Yogyakarta 2 Mei 1889, Ki Hajar Dewantara mendapatkan pendidikan yang baik. Dia mengenyam pendidikan Europeesche Lagere School (ELS) yang merupakan Sekolah Rendah untuk Anak-anak Eropa.

Setelah lulus, Ki Hajar Dewantara mendapat kesempatan masuk STOVIA (School tot Opleiding voor Inlandsche Artsen), biasa disebut Sekolah Dokter Jawa. Namun karena kondisi kesehatan, Ki Hajar Dewantara tidak menyelesaikan sekolahnya.

baca ini Rohana Kudus Perempuan Indonesia Yang Jadi Logo Google

Usai meninggalkan STOVIA, dia belajar sebagai analis pada laboratorium Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas. Hanya satu tahun dia keluar secara cuma-cuma dan memilih menjadi pembantu apoteker sambil menjadi jurnalis sekitar tahun 1911.

Ki Hajar Dewantara menjadi wartawan di Surat Kabar Sedyotomo dan Midden Java di Yogyakarta. Kemudian pada tahun 1012 bersama dengan Dr. E.F.E. Douwes Dekker menjadi anggota redaksi media De Express di Bandung.

Harian De Express banyak memuat tulisan politikus yang menyampaikan suara mereka menghadapi Pemerintahan Kolonial Belanda. Termasuk tulisan Dr. Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara sendiri tentu saja.

Ketiganya lalu membentuk partai politik Indische Partij dan dikenal dengan Tiga Serangkai. Indische Partij menjadi organisasi pertama di Indonesia yang bertujuan menuntut kemerdekaan dan disebarluaskan melalui harian De Express.

Keberadaan Tiga Serangkai tentu saja membuat Belanda gerah dan pada akhirnya ketiganya ditangkap dan diasingkan ke negara Belanda. Dalam masa pengasingan itulah Ki Hajar Dewantara kemudian memiliki keinginan untuk memajukan kaum pribumi.

Selama menjalani masa pengasingan, Ki Hajar Dewantara tidak berpangku tangan. Bahkan dia tetap aktif menulis di media Belanda dan Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Usai berakhir masa hukuman pada tahun 1917, dia memilih menetap di Belanda untuk sementara waktu.

Ki Hajar Dewantara mendirikan kantor berita bernama Indonesische Pers Bureau untuk membuat propaganda pergerakan kemerdekaan di Indonesia sekaligus menjadi markas pemuda Indonesia yang bersekolah di negeri kolonial.

Di Belanda, Ki Hajar Dewantara berhasil mendapat ijazah pendidikan bergengsi Europeesche Akte yang pada akhirnya membantunya mendirikan lembaga pendidikan di Indonesia. Salah satu yang paling terkenal adalah perguruan Taman Siswa di Yogyakarta.

Tujuan dari perguruan Taman Siswa yang dibangun pada tanggal 3 Juli 1922 adalah untuk mengganti sistem pendidikan yang diterapkan Belanda dengan sistem pendidikanndan pengajaran yang lebih sesuai dengan kebudayaan Indonesia.

Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: ki hajar dewantara
Advertisement Banner

Comments 3

  1. Pingback: Rohana Kudus, Perempuan Indonesia Yang Jadi Logo Google - Bacaini.id
  2. Pingback: Wali Kota Batu Ungkap Penyebab Banjir Bandang - Bacaini.id
  3. Pingback: Hari Pahlawan, Kyai Abbas Sulap Biji Kacang Jadi Tentara - Bacaini.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

PT KAI daop 7 Madiun merayakan hari santri nasional 2025

KAI Daop 7 Madiun Jor-joran Fasilitas di Hari Santri 2025

air sumur di Trenggallek yang dikonsumsi warga

Warga di Trenggalek Minum Air Kotor Karena Tak Ada Pilihan

Peringatan Hari Santri 2025, Ini Profil Hasan Gipo Ketua NU Pertama

Peringatan Hari Santri 2025, Ini Profil Hasan Gipo Ketua NU Pertama

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15601 shares
    Share 6240 Tweet 3900
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16623 shares
    Share 6649 Tweet 4156
  • Seruan Boikot TRANS 7 Meluas Hingga ke Kampung Halaman Tan Malaka

    815 shares
    Share 326 Tweet 204
  • Oknum DPRD Kota Blitar Dinonaktifkan, Buntut Penggerebekan di Kota Batu

    618 shares
    Share 247 Tweet 155
  • Kabar Buruk dari Blitar di Sepanjang Oktober

    567 shares
    Share 227 Tweet 142

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist