Bacaini.ID, TULUNGAGUNG – Koperasi merah putih (KMP) di 271 desa/kelurahan Kabupaten Tulungagung Jawa Timur siap berdiri.
Masing-masing desa/kelurahan telah mengumpulkan data legalitas ke notaris. Yang diragukan adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM) KMP.
Menurut Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Tulungagung, Nyadin, jika SDM tidak siap, KMP dikhawatirkan sulit tumbuh.
“Karena ini butuh menyiapkan SDM, menyiapkan kantor dan sebagainya. Persiapan ini cukup lama,” kata Nyadin kepada wartawan Selasa (24/6/2025).
Sebagai Dekopinda tugasnya adalah menyiapkan dan melatih SDM di masing-masing koperasi merah putih Tulungagung.
Bagi Nyadin kesiapan SDM menjadi kunci. Jika kesiapan tidak terpenuhi akan beresiko besar pada keberhasilan program. Koperasi akan sulit tumbuh dan berkembang.
“Kalau SDM nya siap, memang dampak dari koperasi merah putih ini sangat luar biasa. Bisa menjadi andalan ekonomi di akar rumput,” katanya.
Nyadin mengakui tidak mudah menyiapkan SDM koperasi. Perlu waktu lebih panjang. Perlu menyiapkan kantor dan sebagainya.
Sementara pemerintah memberi deadline waktu yang menurut dia terlalu mepet.
“Menurut saya tidak apa-apa kalau sekedar launching simbolis satu koperasi merah putih di satu daerah diberikan deadline. Tapi kalau semua desa langsung ini yang sulit,” paparnya.
Nyadin menambahkan, dengan deadline waktu yang mepet, khawatirnya KMP di Kabupaten Tulungagung sebetulnya belum siap, namun dipaksa siap.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop-UM) Tulungagung, Slamet Sunarto proses pemenuhan syarat legalitas KMP telah berjalan.
Masing-masing desa telah mengumpulkan berkas untuk penerbitan sertifikat akte badan hukum (SABH). Legalitas KMP yang diterbitkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkunham).
“Saat ini seluruh berkas sedang digarap oleh setiap notaris yang ditunjuk masing-masing desa,” jelas Slamet.
Sesuai rencana, launching KMP akan berlangsung bulan Juli. Saat ini setiap desa atau pengurus KMP diminta segera menentukan core bisnis yang akan dijalankan.
“Kalau sesuai rencana awal, penentuan bisnis utama setiap koperasi akan disesuaikan dengan potensi yang dimiliki setiap wilayah,” paparnya.
Penulis: Fikri
Editor: Solichan Arif