KEDIRI – Biasanya gedebok atau pelepah pisang tak bisa dimanfaatkan, namun dengan kreatifitas Lilik Rahayu (40 tahun) warga Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, gedebok dapat diubah menjadi makanan yang gurih dan lezat.
Lilik mengatakan, sulitnya bergerak pada masa pandemi, membuatnya berpikir keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Usaha tempe mendoan yang sudah enam bulan berjalan dianggap kurang menghasilkan. “Awalnya saya mencari daun pisang untuk bungkus tempe mendoan, kok rasanya sayang kalau pelepahnya dibuang,” kata Lilik, Rabu, 18 November 2020.
Dari situlah ide awal muncul, Lilik berinisiatif untuk membuat olahan pangan berbahan baku pelepah pisang. Usaha tersebut masih berjalan sekitar tiga bulan. Ia mulai merintis usaha keripik pelepah pisang ini karena keadaan yang memaksa.
Tidak tanggung-tanggung, walaupun masih baru berjalan tiga bulan, inovasi olah pangan yang dilakukannya saat ini sudah menerima pesanan dan pengiriman hingga luar negeri. Keripik pelepah pisang Mbah Geng memiliki langganan dari Taiwan, Hongkong, Brunai Darussalam dan Malaysia. “Kalau lokalan banyak kirim ke Pekalongan sama Bogor,” tambah ibu tiga anak itu.
Untuk awal pemasaran, Lilik melakukannya secara online melalui Facebook. Dari situ ada produsen yang mendaftarkan usahanya untuk masuk grup komunitas produsen Indonesia.
Menurut Lilik, dia banyak belajar dari situ. Hingga sampai saat ini, proses pengiriman masih dibantu oleh grup tersebut.
Sampai saat ini, dalam satu hari Lilik bisa melakukan pengiriman sekitar 25 bal, dengan berat lima Kg per bal dan harga Rp 65.000 setiap satu bal. Lilik mengatakan untuk warga sekitar, belum banyak yang membeli dagangannya. Menurutnya, keripik pelepah pisang masih terdengar asing bagi mereka.
Sedangkan di luar negeri, terutama yang telah disebutkannya tadi pelepah pisang menjadi bahan olahan yang dijual dengan harga mahal dan laku di pasaran. “Kalau warga sekitar yang beli keripik itu biasanya pelanggan tempe mendoan saya, sekedar icip-icip,” akunya.
Karena semakin banyaknya permintaan, saat ini Keripik pelepah pisang Mbah Geng sudah memiliki 15 karyawan. Lilik sebagai owner mempekerjakan ibu-ibu warga sekitar dan juga teman yang membutuhkan pekerjaan. Karena permintaan pesanan banyak, ibu-ibu biasa kerja lembur.
Untuk bahan baku, Lilik mengatakan tidak kesulitan mendapatkannya. Walaupun begitu, ia mengatakan usahanya saat ini masih terkendala modal. “Omsetnya belum bisa dihitung, uangnya masih muter saja,” ungkapnya.
Keripik Pelepah Pisang Mbah Geng dilenglapi dengan beberapa varian rasa, diantaranya original, balado pedas manis, keju, jagung bakar dan sapi panggang. “Pernah selama satu bulan penuh permintaan banyak untuk varian balado pedas manis,” tutup Lilik.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: Karebet