• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, October 9, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Kenapa Mie Instan Bikinan Orang Lain Selalu Lebih Nikmat?

Lebih enak mie instan bikinan orang lain ketimbang buatan sendiri bukan perasaan, tapi nyata adanya. Ilmuwan menemukan pengaruh faktor psikologi rasa

ditulis oleh Editor
09/10/2025
Durasi baca: 3 menit
531 5
0
fenomena mie instan bikinan orang lain lebih nikmat

Mie instan bikinan orang lain kenapa selalu lebih nikmat ketimbang bikinan sendiri (foto AI/bacaini)

Ringkasan Berita

  • Mie instan bikinan orang lain selalu lebih enak ketimbang buatan sendiri meskipun dengan bahan dan kondimen sama
  • Para ilmuwan melakukan penelitian fenomena mie instan dan menemukan adanya faktor psikologi rasa

Bacaini.ID, KEDIRI – Hampir semua orang merasakan hal yang sama: mie instan terasa lebih enak jika yang masak orang lain.

Entah itu dibuatkan oleh ibu, pasangan atau kreasi warmindo atau warung-warung lokal pinggir jalan. Rasa mie instan selalu lebih nikmat ketimbang masak sendiri.

Padahal bahan dan kondimen sama. Itu bukan hanya ‘perasaan’ saja, namun memang nyata.

Para ilmuwan telah melakukan penelitian soal psikologi rasa dan menemukan alasan menarik di balik fenomena mie instan ini. 

Peran Antisipasi dan Familiaritas

Salah satu alasan utama kenapa makanan terasa lebih enak jika dibuatkan orang lain adalah cara otak memproses antisipasi dan familiaritas.

Saat seseorang membuat makanannya sendiri, ia sudah mengalaminya secara visual, mencium bahannya, dan membayangkan rasanya.

Hal ini pada dasarnya yang meredupkan kegembiraan sensorik seseorang sebelum gigitan pertama.

Studi tahun 2010 dari Carnegie Mellon University yang dipublikasikan di Science dengan judul ‘Thought for Food: Imagined Consumption Reduces Actual Consumption’ oleh Larson et al. menjawab hal itu.

Ditemukan bahwa membayangkan makan makanan tertentu berkali-kali mengurangi konsumsi nyata karena otak menjadi ‘puas’ dari simulasi mental.

Paparan sebelumnya ini menurunkan daya tarik, membuat makanan buatan sendiri terasa kurang menggugah.

Sebaliknya, jika orang lain yang membuatnya, ada tingkat misteri dan kebaruan yang meningkatkan perhatian dan indera.

Kurangnya familiaritas ini mengaktifkan sistem hadiah otak, terutama area seperti midbrain dan striatum, yang melepaskan dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan kesenangan dan rasa lapar.

Studi tahun 2002 oleh O’Doherty et al. di Neuron dengan judul ‘Neural Responses during Anticipation of a Primary Taste Reward’ menggunakan pemindaian otak.

Studi untuk menunjukkan bahwa antisipasi hadiah rasa enak, seperti gula, sangat mengaktifkan midbrain dan orbitofrontal cortex (OFC) lebih kuat daripada saat makan itu sendiri.

Ini menjelaskan kenapa gigitan pertama dari tangan orang lain terasa lebih lezat.

Kekuatan Kebaruan dan Koneksi Emosional

Selain antisipasi, kebaruan memainkan peran besar. Rutinitas memasak sendiri bisa membuat pengalaman jadi terprediksi, mengurangi kegembiraan otak.

Menurut Piqueras-Fiszman di Handbook of Eating and Drinking, ‘The Psychology of Food Choice: Anticipation and Mental Simulation’ menyoroti bagaimana simulasi mental dan kebaruan meningkatkan kenikmatan dengan melibatkan hippocampus, terkait memori, dan sistem hadiah.

Ketika orang lain membuat mie goreng untuk kita, kombinasi rasa atau penyajian yang tak terduga memicu rasa ingin tahu, membuat setiap gigitan terasa seperti kejutan menyenangkan.

Koneksi emosional juga memperkuat efek ini. Makanan yang disiapkan oleh orang tersayang atau di restoran sering membawa rasa perhatian atau ikatan sosial, yang meningkatkan persepsi rasa.

Dikutip dari CulinaryLore ikatan emosional yang terjadi ini, ditambah dengan berkurangnya penilaian diri terhadap bahan ‘tidak sehat’, membuat makanan lebih nikmat.

Otak menemukan kesenangan lebih besar dalam hal-hal yang tak terduga, mengubah mie instan sederhana menjadi pengalaman tak terlupakan.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: fenomena mie instanmie instanmie instan bikinan orang lainpsikologi mie instanpsikologi rasarasa mie instan
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Olah TKP aksi begal di Trenggalek

Pelaku Aksi Begal di Trenggalek Nyaru Anggota Polisi

fenomena mie instan bikinan orang lain lebih nikmat

Kenapa Mie Instan Bikinan Orang Lain Selalu Lebih Nikmat?

Presiden Lantik Pejabat Badan Pengaturan BUMN, Ini Kewenangannya

Presiden Lantik Pejabat Badan Pengaturan BUMN, Ini Kewenangannya

  • 3 calon sekda Blitar lolos seleksi akhir

    3 Calon Sekda Blitar Lolos Seleksi Akhir, Ini Pesan Bupati

    614 shares
    Share 246 Tweet 154
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15576 shares
    Share 6230 Tweet 3894
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16620 shares
    Share 6648 Tweet 4155
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2924 shares
    Share 1170 Tweet 731
  • Bangun Jalan Baru Pemkab Trenggalek Ngutang Rp20 M

    671 shares
    Share 268 Tweet 168

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist