Bacaini.ID, KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri berhasil menurunkan angka kemiskinan dalam kurun waktu delapan tahun terakhir. Masyarakat menunggu gebrakan pemerintahan Vinanda Prameswati untuk memangkas kemiskinan yang masih besar.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mencatat terjadinya penurunan angka kemiskinan mulai periode Tahun 2016 hingga 2024, di bawah pemerintahan Wali Kota Abdullah Abu Bakar. Jumlah kemiskinan Tahun 2016, menurut catatan BPS, sebanyak 23.640 jiwa.
Tahun 2017 angka itu sempat naik menjadi 24.070 jiwa meski akhirnya turun drastis di tahun 2018 menjadi 21.900 jiwa. Penurunan terus terjadi di tahun 2019, sebelum naik kembali di tahun 2020 seiring terjadinya pandemi Covid 19. Hingga di ujung pemerintahan Abdullah Abu Bakar angka kemiskinan di Kota Kediri masih tersisa 19.240 jiwa.

Pemerintahan Vinanda Prameswati – Gus Qowim memiliki 5 misi dan Sapta Cita yang menjadi acuan pembangunan lima tahun mendatang. Salah satunya adalah pengentasan kemiskinan yang menjadi Sapta Cita pertama yakni Merata. Program ini fokus pada tiga hal, yakni Bina Sosial, Bina Lingkungan dan Padat Karya. Program Merata dilaksanakan melalui berbagai kegiatan dengan dukungan dan kolaborasi lintas perangkat daerah, yang salah satunya memberikan bantuan sosial.
Realisasi dari program itu adalah peluncuran ATM Beras Mapan oleh Pemerintah Kota Kediri. Mesin ini akan menyalurkan 5 liter beras kepada tiap keluarga miskin di Kota Kediri, dengan target awal menyasar 1.211 kepala keluarga yang masuk kartegori keluarga miskin ekstrem berdasarkan data P3KE (Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) Kota Kediri.
“Sasaran utama penerima adalah keluarga yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, termasuk mereka yang tergolong dalam kategori miskin ekstrem,” terang Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Paulus Luhur Budi, dikutip dari siaran pers Pemkot Kediri, Jumat, 30 Mei 2025.
Paulus menambahkan, ke depan jika DTSEN (Data Tunggal Sosial Dan Ekonomi Nasional) sudah diumumkan oleh pemerintah pusat, maka data penerima akan berubah dan disesuaikan dengan DTSEN.
Menurutnya, program ATM Beras Mapan merupakan mordenisasi bantuan sosial. Mesin ini bisa menyalurkan beras dengan transparan, tepat sasaran, dan teratur. “Untuk saat ini mesin ATM Beras masih tersedia di depan rumah dinas Walikota Kediri yang bisa digunakan untuk masyarakat di Kelurahan Balowerti dan Kelurahan Pocanan. Rencananya mesin ATM Beras juga akan ditempatkan di masing-masing kelurahan secara bertahap,” terangnya.
Penulis: Hari Tri Wasono