Bacaini, JAKARTA – Sempat membuah heboh beberapa waktu lalu, dengan pernyataanya diantara kalimat bercanda atau serius, Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni sempet dianggap meremehkan Ridwan Kamil (RK), karena menyikapi cuitan RK di media social dan baliho “RK OTW Jakarta” dengan kalimat, “Saya sudah di Jakarta, bukan on the way lagi. Kalau hanya lawan Ridwan Kamil saja, gampang dan mudah”, ujar Sahroni.
Ucapan Sahroni, sempat mendapat sentimen negatif dari netizen Indonesia, karena dianggap terlalu sombong. Namun hal menarik dari unggahan Instagram Sahroni, yang mendapat kiriman bingkisan dan ucapan lebaran dari Ridwan Kamil dan istrinya Atalia, mendapat komentar dari RK, “Keabadian persahabatan jangan patah oleh kesementaraan persaingan”, kutipan RK dari ucapan Ustad Jajang. Jika kemarin terlihat menantang, Sahroni saat ini terlihat berubah. Dalam unggahanya di media sosial, Sahroni berharap Ridwan Kamil menjadi wakilya di Pilgub DKI Jakarta. “Ridwan Kami vs Ahmad Sahroni” or “Sahroni Ridwan”.
Ucapan selamat kepada RK dari Sahroni karena terpilih maju di Pilgub DKI diunggahan Instagram tersebut membenarkan ucapan yang sebelumnya disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Dolli Kurnia bahwa RK mendapat surat tugas dari Partai Golkar untuk maju kedua kalinya di Pilgub Jawa Barat dan Pilgub DKI Jakarta. “Terserah, yang mana yang RK akan pilih”, ujar Doli.
Memperhatikan jejak politik RK memang dapat dikatakan sebagai “kutu loncat”, alumni Teknik Arsitektur ITB ini, pada awalnya diorbitkan oleh Partai Gerindra dalam Pilwalkot Bandung tahun 2013. Kemudian setelah moncer menjadi Walikota Bandung, dalam Pilgub Jawa Barat pada tahun 2018, diusung oleh Partai Nasdem. Pada saat itu Partai Golkar justru berseberangan dengan tidak mencalonkan Ridwan Kamil. Namun setelah Partai Nasdem memutuskan dalam konvensi mencalonkan Anies Baswedan menjadi Capres di Pilpres kemarin. Ridwan Kamil masuk menjadi kader Partai Golkar.
Kekecewaan Nasdem seperti diungkapkan oleh Wasekjen Nasdem Herwami Taslim, setelah RK masuk Partai Golar dengan mengungkapkan bahwa dulu saat mencalonkan RK menjadi Cagub tanpa mahar, juga tanpa syarat. Tapi biarlah, biar rakyat yang memberi catatan dan biarlah sejarah yang akan menilai keputusan itu,” ujar Herwarni.
Hampir setahun yang lalu, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Ihsanudin, menyampaikan kekecewaanya seperti Partai Nasdem, bahwa Gerindra tidak akan usung figure yang “mencla-mencel” di Pilgub Jabar 2024. Ini sebuah catatan Partai Gerindra yang merasakan kekecewaanya seperti partai lain terhadap sosok yang ditujukan adalah RK. Ihsanudin mengatakan Gerindra tidak ingin figure yang dicalonkan hanya mementingkan pencitraan di media sosial, sementara kinerjanya dipertanyakan.
Seperti diketahui, dalam Pilpres 2024 kemarin, Ridwan Kamil menjadi anggota Timses pasangan Prabowo-Gibran. Namun dari narasumber internal beberapa partai koalisi Prabowo-Gibran yang tidak ingin disebutkan Namanya, kesuksesan Prabowo-Gibran di Jawa Barat tidak hanya dari figure Ridwan Kamil, tetapi lebih signifikan salah satunya sosok Dedi Mulyadi yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra. Hal ini dibenarkan dari analisa Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 29/01/24 dan dibuktikan dari perolehan suara Partai Gerindra di Jawa Barat dan perolehan Prabowo-Gibran.
Penulis: Danny K Wibisono