Bacaini.ID, KEDIRI – Terdapat berbagai riwayat dan penafsiran mengenai setan saat bulan Ramadan yang terdapat dalam hadits-hadits sahih.
Hadits Mengenai Setan Dibebaskan:
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila datang bulan Ramadan, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” Hadits ini terdapat dalam riwayat Muslim.
Penafsiran Utama:
- Penafsiran Harfiah: Beberapa ulama memandang bahwa setan benar-benar dibelenggu secara fisik selama Ramadan, mengurangi godaan mereka dan mempermudah umat Islam dalam beribadah.
- Penafsiran Simbolis: Penafsiran lain melihat bahwa “membelenggu setan” berarti pengaruh setan berkurang karena peningkatan semangat ibadah dan ketaatan selama Ramadan. Dalam konteks ini, pengaruh setan melemah karena umat Islam fokus pada ibadah.
- Faktor Hawa Nafsu: Meskipun setan dibelenggu, hawa nafsu manusia tetap ada dan dapat menyebabkan keburukan. Imam Ahmad bin Umar Al-Qurtubi menjelaskan bahwa setan hanya dibelenggu bagi mereka yang menjaga adab puasa, sedangkan yang tidak, tetap dapat dipengaruhi oleh setan.
- Setan yang Dibelenggu: Ada pandangan bahwa hanya setan besar yang dibelenggu, sedangkan setan lainnya masih dapat berkeliaran. Hal ini memungkinkan terjadinya keburukan meskipun setan dibelenggu.
Meskipun hadits menyatakan bahwa setan dibelenggu selama Ramadan, kenyataan ini lebih kompleks karena melibatkan faktor-faktor seperti hawa nafsu dan perilaku individu. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk tetap berfokus pada peningkatan iman dan ibadah selama bulan suci ini. Yang yang dilawan tidak hanya setan tetapi hawa nafsu diri sendiri.
Penulis : Danny Wibisono
Editor : Hari Tri Wasono