Bacaini.id, TRENGGALEK – Kekeringan membuat ribuan warga Kabupaten Trenggalek Jawa Timur menderita.
Akibat kekeringan yang terus meluas, yakni menjadi 10 kecamatan, sebanyak 7.845 warga Trenggalek mengalami krisis air bersih.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah menyatakan status tanggap siaga darurat.
“Jumlah warga yang terdampak bencana kekeringan mencapai 7.845 jiwa,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Triadi Atmono kepada wartawan Rabu (11/10/2023).
Hingga hari ini kekeringan telah melanda 17 desa. Sepekan lalu kata Triadi kekeringan di Kabupaten Trenggalek terjadi di tujuh kecamatan. Namun dalam waktu cepat jumlah itu bertambah.
Laporan yang masuk ke BPBD hari ini, kekeringan telah meluas menjadi 10 kecamatan. “Saat ini ada tambahan tiga kecamatan,” terang Triadi.
Tiga kecamatan yang menambah daftar wilayah kekeringan di Trenggalek adalah Kecamatan Kampak (Desa Bogoran), Kecamatan Bendungan (Desa Depok dan Desa Prambon) dan Kecamatan Tugu (Desa Ngepeh).
Triadi mengatakan pemkab telah menyatakan status tanggap siaga darurat. Hingga saat ini total bantuan air bersih yang sudah disalurkan ke warga sebanyak 163 tangki.
“Kami terus melakukan droping air bersih kepada warga yang kesulitan mencukupi kebutuhan air bersih. Setiap hari ada 3 armada BPBD Trenggalek dan 4 armada PDAM yang mendroping air bersih,” pungkasnya.
Penulis: Aby
Editor: Solichan Arif