Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Petugas kepolisian tengah melakukan pemeriksaan lima orang saksi kejadian kecelakaan maut KA Rapih Dhoho vs bus Harapan Jaya di Tulungagung. Hingga kini, polisi belum menetapkan tersangka.
Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Muhammad Bayu Agustian mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada 5 saksi yakni sopir bus, kernet, penumpang dan saksi mata yang ada di TKP.
“Dari keterangan sementara, sopir bus mengaku tidak mengetahui adanya rambu-rambu atau tanda peringatan saat melewati perlintasan. Tapi kalau kita lihat di TKP sudah banyak rambu yang terpasang,” ujar AKP Bayu kepada Bacaini.id, Senin, 28 Februari 2022.
Disinggung adanya informasi bahwa sopir bus juga tidak mendengar alarm EWS serta klakson KA Dhoho, AKP Bayu menjelaskan agar keterangan itu nantinya bisa diungkapkan sopir dalam pemeriksaan. Selain itu, karena kondisi sopir sudah membaik, pihak kepolisian sudah mengamankan sopir untuk dilakukan pemeriksaan.
“Karena ini masih proses penyelidikan, kita belum tetapkan tersangka. Kita masih akan mendalami kasus, apakah ada unsur kelalaian atau kesengajaan dari sopir,” terangnya.
Sedangkan untuk surat izin trayek bus juga akan dilakukan pemeriksaan, apakah bus tersebut benar-benar bus untuk trayek wisata atau bukan.
“Kalau untuk barang bukti (BB) bus akan kita amankan di tempat penitipan barang bukti untuk bahan penyelidikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasi Sidik Laka, Korlantas Mabespolri, AKBP Tri Yulianto menambahkan, hari ini, Senin, 28 Februari 2022, Korlantas Mabespolri telah menerjunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) guna membantu menganalisa penyebab terjadinya kecelakaan. Mulai dari analisa faktor kendaraan, manusia, jalan atau kondisi TKP.
“Kita belum bisa menyimpulkan apakah ada faktor human eror, karena perlu meminta keterangan dari penyidik berdasarkan data yang dikumpulkan. Selain itu kalau melihat TKP, tidak seharunya jalan tersebut dilewati oleh bus,” terang AKBP Tri Yulianto.
AKBP Tri Yulianto juga menerangkan, dengan menggunakan TAA atau alat 3D laser scanner, nantinya dapat diketahui hasilnya secara 3D terkait gambaran terjadinya kecelakaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi kecelakaan luar biasa antara bus yang membawa rombongan karyawan pabrik yang hendak berlibur ke Kota Batu dengan kereta api Dhoho jurusan Surabaya di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Minggu dini hari, 27 Februari 2022. Akibatnya, 6 korban meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira