Bacaini.id, KEDIRI – Nenek Komsatun, penjual jagung rebus di Stadion Brawijaya kaget saat sedang berjualan di depan Stadion Brawijaya Kediri. Sebuah mobil polisi tiba-tiba berhenti tak jauh dari tempatnya.
Nenek Komsatun sempat panik ketika beberapa anggota polisi turun dari mobil dan mendekatinya. Dia hanya bisa pasrah jika dianggap telah melakukan kesalahan.
“Mbah, sudah malam, apa tidak dingin. Ini jagungnya masih banyak ya,” tanya Kasat Lantas Polresta Kediri AKP Arpan sambil melihat isi gerobak, Senin malam, 26 Juli 2021.
Nenek Komsatun lega setengah mati. Ternyata bapak-bapak polisi yang menghampirinya hendak membeli jagung. Tak hanya satu dua biji, mereka memborong habis seluruh jagung rebusnya. “Maturnuwun pak, Alhamdulillah,” ucap Komsatun dengan wajah riang.
Tak hanya memborong jagung, Arpan dan juga memberikan beras kepada Nenek Komsatun.
Kepada Arpan, perempuan berusia 60 tahun itu mengaku setiap harinya berjualan jagung untuk menghidupi anak cucunya. Sedangkan hasil yang didapat selama masa pandemi dan PPKM tidak mencapai 100 ribu rupiah setiap satu hari berjualan.
Bahkan selama berjualan sejak sore hingga malam hari, tidak jarang dia hanya membawa pulang uang Rp 30 ribu saja. Uang itu harus disisihkan untuk kebutuhan makan anak cucunya, serta membeli jagung sebagai modal jualan esok hari.
baca ini Nenek Komsatun Bertahan Hidup Dari Jagung
Prihatin dengan kondisi itu, Arpan pun memberikan uang tunai kepada Nenek Komsatun.
“Pak Kapolres memberi bantuan uang senilai 700 ribu rupiah. Ini sesuai penghasilan setiap harinya selama satu minggu berjualan. Dengan uang itu Mbah Komsatun bisa mencukupi kebutuhan selama 7 hari tanpa berada di luar rumah,” lanjut Arpan.
Jagung yang diborong dari Nenek Komsatun selanjutnya dibagikan kepada anggota Polresta Kediri yang bertugas di ruas jalan. Sebagian juga dibagikan kepada tukang becak yang mangkal sambil diminta segera pulang agar terhindar dari virus.
Tak hanya kepada Nenek Komsatun, jajaran Kepolisian Resor Kediri Kota juga kerap memborong dagangan pedagang kaki lima yang berjualan di malam hari. Upaya ini dilakukan untuk membujuk para pedagang pulang ke rumah dengan tetap memiliki penghasilan.
Sejak diberlakukannya PPKM Darurat yang dilanjutkan PPKM Level 4, petugas Kepolisian Resor Kediri Kota melakukan pendekatan persuasif kepada warga. Hal ini untuk menghindari konflik dengan para pada pedagang yang menggantungkan hidup di pinggir jalan.
Selain memborong dagangan, polisi juga memberikan bantuan sosial berupa beras kepada pedagang kaki lima dan tukang becak.
“Tidak hanya Ibu Komsatun yang kami beri bantuan. Semoga bisa meringankan beban beliau dan semua yang membutuhkan,” tutup Arpan.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: