Bacaini.ID, KEDIRI – Sejarah Yamaha musik di Indonesia berawal ketika perwakilan Yamaha Musik Jepang (Nippon Gakki), Mr. Yasuke Sato datang ke Indonesia dan bertemu Sultan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada tahun 1970. Kedatangannya itu untuk membahas kemungkinan melakukan kolaborasi dalam rangka mempopulerkan kegiatan bermusik di tanah air.
Sri Sultan yang lebih akrab dengan aliran musik tradisional memiliki hubungan yang baik dengan Jenderal Polisi Drs. Hoegeng Iman Santoso, seorang sosok pecinta musik yang aktif di dalam komunitas musik pop pada masa itu. Sri Sultan kemudian memperkenalkan Hoegeng yang juga dikenal dengan sebutan “The Singing General” sebagai orang yang tepat untuk diajak bekerja sama mendirikan sebuah yayasan musik di Indonesia.
Pada tahun 1971, ketika belum banyak kursus musik di Jakarta, untuk pertama kalinya Yayasan Musik Yamaha menanamkan embrionya di Jl. Hayam Wuruk, Jakarta, dengan nama Yamaha Musik Indonesia (YMI).
baca ini Upaya Yamaha Musik Mempertahankan Bisnis dengan Masuk ke Sekolah
Pada bulan Oktober 1971, YMI mulai menyelenggarakan kursus electone sebagai ‘modal pertama’ dengan menerima siswa dari segala umur. Langkah ini meskipun membutuhkan usaha yang keras di awal perjalanannya namun berhasil meraih simpati dari masyarakat. Hal ini terbukti dengan penyelenggaraan kursus gitar yang dibuka pada bulan Januari 1972. Kursus piano dan drum juga menyusul tidak lama setelahnya.
Pada tanggal 22 Desember 1972, Yamaha Music Foundation mengubah namanya menjadi YAYASAN MUSIK INDONESIA (YMI) sebagai nama resmi yang bertahan hingga sekarang.

Pada saat inilah bendera YMI mulai benar-benar berkibar di Indonesia berkat kerjasama yang makin kokoh dengan Yamaha Music Foundation Jepang. Mulai saat itu YMI semakin mandiri dengan langkah-langkahnya dalam melakukan usaha pendidikan musik. Ini karena sistem pendidikan musiknya yang mudah diikuti, tetapi cukup berbobot dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Seiring dengan meningkatnya berbagai aktivitas YMI, pada tahun 1973 Yamaha memulai distribusi alat-alat musik dengan rekan perusahaan lokal PT NUSANTARA MUSIK (NUSANTIK) sebagai agen tunggal, dan berkegiatan di kantor yang sama dengan YMI yaitu di Jl. Bumi No. 15.
Membuat, mendidik dan menjual adalah suatu cara Yamaha dalam berusaha untuk ikut memajukan perkembangan dunia musik. Produk Yamaha dirancang secara tepat untuk memenuhi tuntutan itu. Tepat dalam mutu, harga dan kebutuhan pendidikan. Hingga pada tanggal 27 Juni 1974, Yamaha Musik mendirikan pabrik pertama di Indonesia dengan nama PT YAMAHA INDONESIA (YI).
baca ini Pabrik Yamaha Musik Resmi Menutup Usaha Akhir Maret 2025
Piano Yamaha yang beraneka ragam hadir dalam berbagai bentuk dan desain. Piano-piano tersebut tidak hanya diproduksi langsung di Jepang, namun beberapa model juga telah diproduksi di Indonesia dengan teknologi dan keterampilan modern yang disesuaikan dengan kondisi iklim dan material dasar yang terdapat di Indonesia.
Awalnya PT YI memproduksi berbagai alat musik diantaranya electone, pianica dan piano. Namun kemudian PT YI mengkhususkan diri pada produksi piano.
PT YI mengutamakan produk piano dengan kualitas dan penampilan terbaik dengan mempersiapkan tenaga kerja berketerampilan tinggi terhadap teknologi dan material-material dasar pilihan melalui proses evaluasi dan pelatihan yang konsisten. PT YI memiliki perhatian yang besar terhadap kualitas sistem produksi yang sejalan dengan keamanan lingkungan.
Untuk mendukung kegiatan produksi, PT YI mengadakan berbagai aktivitas melalui Yamaha Productivity Management seperti YPM Kaizen, VSM, 5S, dan K3 yang berhubungan langsung dengan pengembangan kualitas, waktu distribusi, biaya, keselamatan dan keamanan lingkungan.
Selain itu juga diadakan Sekolah Tinggi Yamaha Indonesia (STYI), olahraga dan kursus bahasa asing. Seluruh aktivitas tersebut bertujuan tidak hanya untuk proses pelestarian namun juga untuk menambah pengetahuan dan kemampuan masing-masing pekerja.
Berbeda dari negara-negara lain dimana pendidikan musik untuk anak-anak usia pra-sekolah menjadi kursus yang diutamakan, di Indonesia pembukaan Kursus Musik Anak-Anak (KMA) baru dilangsungkan pada tahun 1976 setelah kursus Electone, kursus Gitar, kursus Piano dan kursus Drum berjalan dengan baik.
Penulis: Hari Tri Wasono
Sumber: diolah dari laman resmi yamaha.com
Comments 1