Bacaini.id, MALANG – CEO Arema FC Iwan Budianto mengaku sempat membicarakan rencana pembubaran klub dengan pemilik saham. Namun Iwan memutuskan untuk tetap meneruskan Arema FC bersama suporter.
Mantan Manajer Persik Kediri itu mengatakan sempat terjadi pergolakan batin usai terjadinya insiden pengrusakan Kantor Arema FC pada 29 Januari 2023 lalu. Terlebih dalam aksi itu Arema FC diminta untuk tidak melanjutkan kompetisi.
“Kalau kita tidak lanjut di kompetisi, sudah pasti degradasi, apa itu yang diminta Aremania? Kalaupun musim ini tidak ada degradasi, dengan kita tidak berlaga, kita tetap akan degradasi karena itu sudah ada dalam kontrak. Apa mending kita bubarkan saja? Itu yang saat itu sempat saya katakan pada Tatang (Komisaris PT AABBI),” ungkap Iwan Budianto saat bertemu Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Malang, Jumat, 3 Maret 2023.
Iwan bahkan telah membicarakan rencana pembubaran itu kepada pemilik saham lainnya Gilang Widya Pramana. Namun mereka menyerahkan keputusan kepada Iwan.
Iwan menegaskan dirinya akan tetap menjaga eksistensi Arema FC bersama- sama dengan Aremania. “Di situasi ini kita harus bersama-sama. Saya masih akan tetap mengurusi Arema bersama Aremania,” ungkapnya.
Pertemuan itu sendiri banyak membahas nasib Arema FC pasca Tragedi Kanjuruhan. Mereka berharap persoalan menyangkut korban Tragedi bisa segera dituntaskan.
”Sebelum jadi Ketum PSSI saya sudah bikin acara, mustinya bisa disalurkan dananya, ada 135 datanya ada kemarin sudah beri santunan. Nanti bisa dipastikan untuk kirim surat kepada saya, program trauma healing seperti apa yang diharapkan,” ungkap Erick.
Selain itu, Erick juga memberikan masukan pada Aremania dan manajemen Arema FC terkait pengelolaan tiket agar menggunakan sistem berbasis data. Hal itu untuk mengidentifikasi siapa-siapa yang membeli tiket. “Kalau di Eropa, ketika ada pelemparan suporter (individu) bisa di black list, karena menggunakan sistem. Jadi klub dan suporter harus diuntungkan,” papar Eric Thohir.
Penulis: A.Ulul
Editor: HTW
Tonton video: