Bacaini.ID, INDIA – Kecelakaan pesawat Air India pada 12 Juni 2025 dengan satu penumpang selamat dan 260 orang meninggal dunia sempat viral di media sosial.
Terungkap dalam laporan, kecelakaan pesawat Air India AI171 di Ahmedabad disebabkan sakelar bahan bakar mesin pesawat putus beberapa detik setelah lepas landas.
Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner itu diketahui sedang dalam perjalanan menuju London.
Dikutip dari The Guardian, laporan Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) menunjukkan sakelar bahan bakar untuk mesin 1 dan 2 secara bersamaan beralih ke posisi “CUTOFF”.
Peristiwa terjadi sesaat setelah pesawat mencapai kecepatan udara maksimum 180 knot. Akibatnya pasokan bahan bakar ke mesin terputus dan mesin kehilangan daya.
Rekaman suara kokpit juga menunjukkan adanya kebingungan antara pilot mengenai pemutusan bahan bakar.
Salah satu pilot bertanya mengapa bahan bakar dimatikan, dan pilot lainnya membantah melakukannya.
Pesawat diterbangkan oleh Sumeet Sabharwal, pilot utama yang berpengalaman 15.638 jam terbang.
Sementara kopilot adalah Clive Kunder punya pengalaman 3.403 jam terbang.
Laporan juga mencatat mesin 1 berhasil menyala kembali, tetapi tidak cukup untuk menghentikan penurunan pesawat.
Sementara mesin 2 menyala kembali namun tidak dapat mengembalikan kecepatan pesawat.
Meskipun demikian, laporan tidak menjelaskan secara rinci bagaimana sakelar bisa bergerak ke posisi pemutusan.
John Cox, pakar keselamatan penerbangan AS, menyatakan bahwa sakelar bahan bakar ini tidak bisa dipindahkan secara tidak sengaja.
Umumnya digunakan untuk mematikan mesin dalam keadaan darurat atau setelah mendarat.
Namun laporan tersebut tidak menunjukkan adanya keadaan darurat yang memerlukan pemutusan bahan bakar.
Kecelakaan pesawat Air India menjadi viral di media sosial setelah terekam satu orang, Vishwash Kumar Ramesh, selamat dan terlihat keluar dari celah badan pesawat.
Selain itu kecelakaan ini juga menewaskan 19 orang di darat, dan menghancurkan bangunan di kawasan permukiman.
Maskapai Air India yang bekerja sama dengan otoritas India tidak memberikan komentar lebih lanjut mengenai detail investigasi.
Sementara Boeing dan GE Aerospace menyatakan mendukung proses investigasi yang sedang berlangsung.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif