• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, July 13, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Inovasi Gentho Si Tama Trenggalek Raih Penghargaan Top 30 Kovablik Jatim

ditulis oleh Editor
08/12/2022
Durasi baca: 3 menit
516 11
0
Inovasi Gentho Si Tama Trenggalek Raih Penghargaan Top 30 Kovablik Jatim

Penyerahan penghargaan Top 30 Kovablik Jatim kepada Gentho Si Tama Trenggalek. Foto: Ist

Bacaini.id, TRENGGALEK – Menginovasikan isi perut (Rumen) Kambing Dengan Limbah Sekitar untuk pupuk dan pestisida organik, Inovasi Gentong Organik Aktualisasi Petani Maju (Gentho Si Tama) Kabupaten Trenggalek Raih Top 30 Kompetesi Inovasi Publik (Kovablik) Jawa Timur.

Penghargaan untuk Kabupaten Trenggalek itu diberikan langsung oleh Menteri PAN RB, M. Azwar Anas kepada Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhamad Natanegara di Alun-alun Kireksogati Kabupaten Madiun. Meraih Top 30, karena Gentho Si Tama ini dianggap menjawab permasalahan petani selama ini (pupuk dan pestisida mahal). Dengan produksi sendiri, sarana produksi menjadi petani menjadi murah. Selain itu, karena organik diyakini kesuburan tanah membaik dan hasil produksi menjadi lebih sehat.

“Kita terima kasih kepada Dinas Pertanian dan Pangan. Inovasi yang dibuat mendapatkan penghargaan Top 30 Kompetesi Inovasi Publik (Kovablik) Jawa Timur. Semoga ini bisa dipertahankan dan di ikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah yang lain. Inovasi-inovasi yang dilakukan agar bisa diakui dan membawa manfaat khususnya untuk masyarakat Trenggalek,” ungkap Syah Muhamad Natanegara saat menerima penghargaan, Kamis, 8 Desember 2022.

Imam Nurhadi salah satu Kepala Bidang di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek menerangkan Gentho Si Tama ini merupakan inovasi fermentasi rumen kambing yang tujuannya menjawab harapan petani terhadap asa petani atas pupuk dan pestisida yang semakin mahal. Selain itu juga bertujuan mengembalikan kesuburan tanah.

Pihaknya memanfaatkan rumen kambing atau isi perut kambing yang ditempatkan dalam wadah gentong untuk difermentasikan dengan limbah di sekitar, utamanya limbah organik menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Menurutnya, pada perinsipnya penggunaan POC dari rumen kambing ini ditujukan untuk memenuhi mikro organisme tanah.

“Arahnya kita berbenah tanah dulu. Karena kondisi tanah saat ini akibat banyaknya pestisida yang masuk, kemudian juga pupuk an organik mengakibatkan mikroorganisme tanah berkurang sehingga sifat biologi tanah menjadi kurang bagus. ” ucap Imam.

Menurutnya, sifat biologi tanah, berpengaruh pada tingkat kesuburan. Dengan inovasi Gentho Si Tama ini mikroorganisme menjadi baik dan sifat fisika tanah menjadi meningkat. Istilahnya fisik biologi tanah diperbaiki, sehingga tanah menjadi subur. Tahun 2021 inovasi ini telah diterapkan di 40 titik (kelompok) yang tersebar dan hasilnya dapat dirasakan oleh petani.

“Perkembangan yang baik di tahun 2021, tahun ini jangkauan inovasi ini diperluas. Selain itu, juga mulai menyasar pada pupuk organik padat,” tegasnya.

Hermawan Jatmiko, Penyuluh Pertanian Desa Wonanti Kecamatan Gandusari menambahkan, ending dari Gentho Si Tama ini sebenarnya agar petani bisa membuat pupuk dan pestisida organik sendiri di rumah masing-masing. Sedangkan sementara ini masih ditingkat kelompok tani dan Gapoktan.

Cara mudah menggunakan potensi di sekitar disebutkannya, terutama dari rumen kambing diolah menjadi dekomposer. Setelah menjadi dekomposer produk turunannya bermacam-macam, bisa untuk POC dan juga bisa pestisida nabati sebagai pengendali penyakit. Ini menjawab tantangan saat pupuk dan pestisida mahal.

“Petani membeli sarana produksi, biasanya satu liter dengan harga Rp60 ribu. Ini terbalik dengan Gentho Si Tama, uang Rp60 ribu bisa membuat sarana produksi sebanyak 100 liter. Kemudian dengan produksi sendiri harapannya keberadaan pupuk organik di petani sangat melimpah. Dengan begitu kesuburan tanah dapat meningkat, ketahanan pangan terjaga serta dapat menuju pada tataran pangan sehat,” jelas Hermawan.

Menurutnya ada perubahan yang dirasakan petani setelah menerapkan inovasi ini. Yang pertama bisa menekan biaya produksi karena produksi pupuk dan pestisida sendiri dengan biaya murah. Kemudian harga hasil produksi juga meningkat, nilai tawarnya lebih tinggi karena dianggap lebih sehat. “Harga gabah yang biasanya dibawah Rp5.000 per kilogram dengan hasil yang dianggap lebih sehat petani tidak mau melepas bila harga kurang dari Rp5.000,” imbuhnya.

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Tip Sehat Perempuan Usia 30-an Dalam Menjaga Tubuh Ideal

Tip Sehat Perempuan Usia 30-an Dalam Menjaga Tubuh Ideal

2 Pantai Indonesia Masuk 50 Pantai Terbaik Dunia 2025

2 Pantai Indonesia Masuk 50 Pantai Terbaik Dunia 2025

Sejarah Jalan Malioboro Yogyakarta Dalam Berbagai Versi

Sejarah Jalan Malioboro Yogyakarta Dalam Berbagai Versi

  • Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    Rayyan Dhika, Anak Tari Jalur Tuah Riau Yang Mendunia, Putra Nasabah PNM Mekaar

    941 shares
    Share 376 Tweet 235
  • Audit Dana Hibah KONI Blitar Perlu Dilakukan Pasca Bonus Atlet Ditunda

    605 shares
    Share 242 Tweet 151
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15400 shares
    Share 6160 Tweet 3850
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16590 shares
    Share 6636 Tweet 4148
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10862 shares
    Share 4345 Tweet 2716

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112