Bacaini.id, BANGKALAN – R. Abdul Latif Amin Imron terpilih sebagai Bupati Bangkalan pada Pilkada serentak tahun 2018. Didampingi Drs. Mohni sebagai wakil Bupati, mereka sukses mendulang suara terbanyak mencapai 243.877 suara mengalahkan dua lawan politiknya.
Pasangan Ra Latif – Mohni didukung tiga partai politik yakni Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar. Jabatan Ra Latif-Mohni sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan sudah genap empat tahun, praktis, satu tahun lagi mereka selesai memimpin Kota Salak.
Pada Senin, 24 Oktober 2022, bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Bangkalan ke-491, sekitar pukul 10.00 WIB penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Pemkab Bangkalan. Saat penggeledahan berlangsung bupati terlihat beraktivitas seperti biasa.
Bahkan sebelum penggeledahan KPK, Ra Latif juga masih sempat memimpin upacara peringatan hari jadi Bangkalan dan berziarah ke makam raja-raja Islam Madura Barat di Kecamatan Arosbaya. Setelah itu, bupati menjamu rombongan Komisi V DPR RI yang tengah melakukan kunjungan kerja.
Hingga saat ini, belum diketahui apa yang sedang diselidiki oleh KPK sekaligus apa kaitanyya dengan Bupati Bangkalan. Yang pasti, KPK terlihat membawa enam buah koper yang diduga berisi hasil penggeledahan.
Lalu sebenarnya siapa sosok R. Abdul Latif Amin Imron dan bagaimana rekam jejaknya hingga pada akhirnya menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bangkalan? Berikut Bacaini.id menuliskan profil Ra Latif.
R. Abdul Latif Amin Imron adalah pria kelahiran di Jakarta, 24 Agustus 1982. Dia merupakan adik dari Fuad Amin Imron, Bupati Bangkalan periode 2003 hingga 2013 dan memiliki seorang istri bernama Zaenab Zuraidah.
Pria yang baru saja menginjak usia 40 tahun itu mengenyam pendidikan di SD Negeri 04 Koja, Jakarta Utara pada tahun 1995 dan meneruskan pedidikan di SMP Wiyata Mandala Periok Jakarta Utara. Lulus SMP, Ra Latief memilih untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren Sidogiri, Kraton, Pasuruan selama lima tahun.
Setelah tamat dari pondok pesantren, Ra Latif melanjutkan pendidikannya melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKMB) Ki Hajar Dewantara di Bangkalan. PKMB tersebut menyediakan pendidikan Paket C yang setara dengan sekolah menengah atas.
Selama ini, Ra Latief juga aktif bergabung dengan sejumlah organisasi, mulai dari Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Badan Silaturahmi Santri dan Tokoh Muda Madura Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah serta Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia. Dari keempat organisasi tersebut, Ra Latif pernah menjabat sebagai pembina dalam jangka waktu yang berbeda. Bahkan masih ada yang dijabatnya hingga saat ini.
Tak hanya dalam organisasi, Ra Latief juga tergabung dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai ini merupakan gabungan dari empat partai keagamaan, yaitu Partai Nahdatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dan Parmusi. Ra Latif menerima mandat sebagai ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Bangkalan.
Sebelum menjabat sebagai Bupati Bangkalan, Ra Latif sempat mengemban amanah sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan periode 2014 – 2018. Hingga akhirnya dia mencalonkan diri sebagai Bupati Bangkalan bersama Mohni wakilnya dalam Pilkada tahun 2018. Dengan perolehan hasil suara sebanyak 243.877 pasangan ini unggul dari dua paslon lainnya dan berhasil menduduki tahta tertinggi di Kabupaten Bangkalan.
Penulis: Rusdi
Editor: Novira
Comments 1