Bacaini.ID, KEDIRI – Berkunjung ke Blitar tak lengkap jika belum menyicipi kuliner khas-nya.
Sebagai bagian dari wilayah Mataraman, kuliner Blitar memiliki rasa yang cenderung manis.
Punya jenis kuliner yang hampir sama dengan daerah sekitarnya seperti pecel, namun dengan sentuhan yang berbeda.
Berikut beberapa kuliner khas Blitar yang wajib dicoba:
Pecel Punten
Pecel menjadi makanan khas Mataraman dan hampir semua wilayah memiliki pecel-nya sendiri.
Jika di Kediri ada Pecel Tumpang, Blitar memiliki Pecel Punten.
Pecel Punten sama dengan pecel-pecel di daerah lain hanya berbeda penyajiannya.
Pecel khas Blitar ini dihidangkan bersama ‘punten’ sebagai karbohidratnya, pengganti nasi atau lontong.
Punten terbuat dari beras yang dimasak dengan santan, dibumbui daun pandan, daun salam dan sedikit garam.
Setelah matang menjadi nasi, dilembutkan kemudian dipadatkan sampai teksturnya terbentuk seperti lontong.
Rica-rica Entok/Menthok
Di Blitar, rica-rica merujuk pada potongan kecil atau cacahan.
Rica-rica entok khas Blitar adalah masakan daging itik atau menthok yang dipotong kecil-kecil dan dibumbui pedas.
Lazimnya di Blitar, rica-rica entok tidak berwarna merah seperti masakan rica-rica yang sering dijumpai.
Namun lebih berasa seperti dibumbu krengseng, dengan warna kuning pekat hingga kecoklatan.
Krengsengan 02
Masakan berbahan baku daging bekicot sangat populer di Blitar.
Krengsengan bekicot bisa dengan mudah ditemukan di warung-warung pinggir jalan bahkan dijajakan keliling oleh penjual bersepeda motor.
Sedap pedas dengan daging bekicot yang kenyal, kuliner ini menjadi santapan wajib para pelancong yang telah mengetahui nikmatnya krengsengan 02 khas Blitar ini.
Uceng Goreng
Ikan sungai kecil-kecil ini juga menjadi oleh-oleh khas Blitar yang seringkali diburu wisatawan.
Uceng goreng disajikan seperti nasi lalapan pada umumnya yang disertai sambal dan sayur mentah.
Uceng, jenis ikan air tawar yang banyak hidup di sungai-sungai Blitar dan sekitarnya.
Untuk oleh-oleh, ikan uceng diolah dengan cara digoreng garing dan dikemas dalam plastik.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif