Bacaini.ID, KEDIRI – Mahal dan populernya produk skincare tidak menjamin cocok digunakan oleh setiap orang.
Sebab setiap individu punya karakteristik kulit tersendiri dan faktornya bermacam-macam.
Entah alergi pada bahan tertentu atau memang jenis kulit yang tidak mudah menyerap kandungan skincare, bisa jadi penyebab.
Dikutip dari Healthline, simak jenis kandungan bahan skincare yang lazim ditemui dan sejumlah masalah yang mungkin dialami penggunanya serta alternatif kandungan lain yang bisa dipilih.
Salicylic acid dan alternatifnya
Salicylic acid merupakan asam beta hidroksi yang bekerja dengan cara melarutkan sel kulit mati dan membersihkan pori-pori.
Kandungan bahan ini berfungsi untuk mengatasi komedo putih dan komedo hitam. Salicylic acid biasanya juga digunakan untuk mengobati jerawat.
Tanda jika salicylic acid tidak bekerja pada kulit adalah jerawat atau komedo tidak kunjung hilang dan kulit menjadi rusak.
Bisa jadi kulit membutuhkan kandungan yang lebih ‘keras’ untuk menyembuhkan jerawat.
Alternatif yang bisa dicoba adalah face acids, retinol, zinc, sulfur dan tea tree oil.
Namun jika jerawat kronis dan kistik atau jerawat yang memiliki cairan di dalamnya, lebih baik memeriksakan diri ke dokter kulit.
Niacinamide dan alternatifnya
Niacinamide adalah bentuk vitamin B3 yang membantu membangun protein di kulit dan mempertahankan kelembapan.
Niacinamide digunakan untuk melawan keriput, kerusakan akibat sinar matahari, kemerahan, jerawat, dan kesehatan kulit secara keseluruhan.
Tanda niacinamide tak sukses pada kulit adalah tidak adanya hasil yang terlihat. Selain itu, bisa juga timbul kemerahan, gatal, atau rasa terbakar.
Alasan mengapa niacinamide tidak berfungsi adalah produk tersebut tidak terserap dengan baik ke dalam kulit.
Jika mengalami kemerahan atau rasa terbakar, kemungkinan besar karena kulit sensitif terhadap bahan tersebut.
Untuk masalah penyerapan yang tidak maksimal, coba gunakan sedikit lebih dari biasanya, dan biarkan 2-5 menit untuk menyerap ke dalam kulit sebelum menggunakan pelembap.
Alternatif lain yang bisa digunakan adalah ekstrak bakuchiol, terutama untuk kulit yang bereaksi buruk terhadap niacinamide.
Beralihlah ke bahan yang lebih lembut, seperti ekstrak bakuchiol, rosehip seed oil atau face acid.
Retinol dan alternatifnya
Retinol adalah retinoid, senyawa turunan vitamin A yang membantu mempercepat proses pergantian sel di kulit.
Retinol berfungsi untuk mempercepat pergantian sel kulit lama ke sel kulit baru.
Tanda retinol tidak berhasil biasanya kulit akan mengalami kemerahan, kering, pengelupasan, atau sensasi terbakar setelah menggunakan retinol.
Jika retinol terlalu kuat untuk kulit, cobalah bakuchiol, alternatif alami.
Menurut para ahli kecantikan, ekstrak bakuchiol sampai tingkat tertentu meniru retinol karena sifat anti-aging nya.
Vitamin C
Vitamin C secara alami terdapat di lapisan luar dan dalam kulit, berperan dalam produksi kolagen.
Serum vitamin C bisa dioleskan langsung ke kulit. Kandungan vitamin C digunakan untuk perawatan kulit kusam, bintik hitam, elastisitas.
Produk dengan vitamin C seharusnya memberi nutrisi pada kulit.
Namun jika tidak mendapatkan efek apapun setelah pemakaian, tandanya produk tidak bekerja. Bisa jadi kulit sensitif pada bahan lain yang terkandung dalam produk tersebut.
Seringkali serum vitamin C mengandung L-ascorbic acid. Jika L-ascorbic acid penyebab kulit bereaksi, cobalah produk dengan kandungan ascorbyl glucoside, turunan vitamin C yang larut dalam air dan cenderung lebih lembut di kulit.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif