Bacaini.ID, KEDIRI – Jangan remehkan jokes bapak-bapak yang garing, atau emak-emak yang suka nimbrung saat anaknya main TikTok.
Readers, sebuah penelitian membuktikan orang tua yang humoris memiliki hubungan lebih baik dengan anak-anak mereka.
Terkadang, anak yang beranjak dewasa merasa risih dengan jokes bapak atau ibu mereka yang dianggap garing dan mengganggu.
Namun ternyata menurut para ahli, orang tua yang kerap menyelipkan humor dalam aktivitas keseharian bisa menjadi contoh pola asuh yang baik.
Dalam sebuah studi baru yang dilansir dailymail.co.uk, peneliti dari Penn State University menemukan bahwa orang tua yang humoris memiliki hubungan yang lebih baik dengan anak-anak mereka.
Menurut Profesor Benjamin Levi, penulis senior studi tersebut, humor dapat mengajarkan fleksibilitas kognitif, menghilangkan stres, sekaligus mendorong pemecahan masalah secara kreatif serta ketahanan.
Penelitian sebelumnya telah menganalisis dampak humor di berbagai lingkungan, termasuk di kantor dan saat berkencan. Namun hingga saat ini, masih sedikit penelitian pengaruh humor dalam mengasuh anak.
Lucy Emery, penulis pertama dalam studi tersebut mengatakan ada persamaan yang menarik antara bisnis dan pengasuhan anak, yang keduanya bersifat hierarkis.
Dalam bisnis, humor terbukti membantu mengurangi hierarki, menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk kolaborasi dan kreativitas, serta meredakan ketegangan.
Meskipun hubungan orang tua-anak lebih bersifat lembut dibandingkan hubungan bisnis, situasi stres sering terjadi saat mengasuh anak.
Humor dapat membantu meredakan ketegangan antara orang tua dan anak, membantu kedua belah pihak merasa lebih baik dalam menghadapi situasi stres.
Studi tersebut melibatkan 312 orang berusia antara 18 dan 45 tahun tentang pengalaman humor mereka dalam mengasuh anak. Hasilnya, lebih dari setengah responden mengatakan mereka dibesarkan oleh orang-orang yang menggunakan humor.
Sebagian besar (71,8 persen) setuju bahwa humor dapat menjadi alat pengasuhan anak yang efektif. Para peneliti juga menemukan hubungan antara penggunaan humor oleh orang tua dan cara pandang anak-anak mereka (yang kini sudah dewasa) terhadap cara mereka dibesarkan.
Sebanyak 50,5 persen yang bertestimoni orang tuanya suka humor mengatakan mereka memiliki hubungan yang baik dengan orang tua. Sebanyak 44,2 persen merasa orang tua mereka melakukan pengasuhan yang baik dalam membesarkan.
Sebaliknya, dari mereka yang mengaku orang tuanya tidak suka humor, hanya 2,9 persen yang melaporkan memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya.
Sementara hanya 3,6 persen yang melaporkan bahwa mereka menganggap orang tua mereka telah melakukan pengasuhan yang baik.
Tim peneliti berharap temuan ini akan memicu penelitian berskala lebih besar mengenai manfaat penggunaan humor saat membesarkan anak. Orang tua dapat belajar menggunakan humor sebagai alat pengasuhan anak yang efektif.
Humor tidak hanya untuk meredakan ketegangan tetapi juga mengembangkan ketahanan dan fleksibilitas kognitif dan emosional dalam diri orang tua dan sekaligus teladan bagi anak-anak mereka.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif