Bacaini.id, KEDIRI – Mengetahui nasib seseorang melalui ramalan zodiak masih digemari masyarakat modern sekarang ini. Islam menegaskan jika ramalan zodiak merupakan hal ghaib yang menjadi kekuasaan Allah SWT.
Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama islam.nu.or.id, ramalan zodiak merupakan persoalan akidah, bukan fiqih. Artinya, pembahasan tentang ramalan zodial tidak berujung pada halal, haram, sah, batal, maslahat, dan mudarat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), zodiak merupakan lingkaran khayal di cakrawala yang dibagi menjadi 12 tanda perbintangan, yaitu Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.
Sedangkan ramalan zodiak lebih dekat maknanya dengan astrologi atau nujum, dimana dalam KBBI berarti ilmu perbintangan untuk meramal dan mengetahui nasib orang. Dengan demikian ramalan zodiak merupakan ramalan yang didasarkan pada 12 tanda bintang dan dikaitkan dengan 12 bulan kelahiran seseorang.
Islam dengan tegas menyatakan bahwa nasib merupakan persoalan ghaib, di mana hal ghaib berada di tangan Allah. Sebagai umat, kita wajib berbaik sangka kepada Allah kapanpun dilahirkan.
Dalam kajian Islam, terdapat beberapa hukum:
- Hukum Aqli (sesuatu yang pasti ada)
- Mustahil (sesuatu yang pasti tidak ada)
- Jaiz (sesuatu yang bisa jadi ada dan bisa jadi tidak ada)
- Hukum Syari (wajib, sunah, haram, makruh, mubah, sah, batal),
- Hukum Adi (hukum kebiasaan).
Ramalan zodiak merupakan Hukum Adi, yang menurut Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya dalam Kitab Sifat Dua Puluh bermakna:
“Artinya hukum adi yaitu menetapkan suatu barang bagi suatu barang atau menafikan suatu barang pada suatu barang dengan lantaran berulang-ulang serta sah bersalahan dan juga dengan tiada memberi bekas salah suatu itu pada yang lain”.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan jika ramalan zodiak lahir dari kebiasaan yang berulang-ulang dan terbukti. Dalam konteks ini kita boleh saja mempercayai ramalan tersebut sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Begitu pula sebaliknya, kita boleh tidak mempercayainya jika ternyata ramalan tersebut tidak relevan.
Kapanpun kita dilahirkan adalah hari dan bulan baik. Posisi zodiak dan nasib sama sekali tidak memiliki pertalian mutlak karena yang menentukan hanyalah Allah SWT.
Penulis: HTW
Tonton video: