KEDIRI – Enterpreneur dan presenter Helmy Yahya mengajak pelaku media untuk kreatif menghadapi pandemi. Konvergensi media ke platform daring menjadi pilihan rasional untuk mempertahankan bisnis.
Dalam diskusi daring yang diselenggarakan Perwakilan Bank Indonesia Kediri bersama 35 jurnalis di Kediri, Helmy Yahya mengajak wartawan untuk berpikir kreatif menghadapi situasi sulit. “Tidak semua sektor usaha terpuruk di tengah pandemi. Teman-teman bisa mencari peluang bisnis yang bagus asalkan tepat,” kata Helmy Yahya, Jumat 16 Oktober 2020.
Beberapa bisnis yang masih bertahan dan cenderung naik di tengah pandemi, menurut Helmy Yahya, adalah kuliner, kesehatan, dan penyedia aplikasi daring. Sektor inilah yang layak menjadi bisnis sampingan bagi jurnalis di tengah lesunya industri media.
Mantan Direktur Utama TVRI ini mengatakan bisnis media harus mengikuti dinamika jika tak tergerus zaman. Dia mencontohkan, media televisi saat ini telah kehilangan pemirsa cukup tajam. Perlahan-lahan masyarakat mulai menggeser layar televisi yang besar ke layar gadget. Semua jenis informasi baik cetak, foto, televisi, hingga radio bisa diakses melalui gadget atau daring.
“Di sinilah dibutuhkan kecerdikan teman-teman untuk menggeser platform ke digital seperti Youtube. Bangun konten menarik di sana yang bisa menghasilkan pendapatan besar,” katanya.
Helmy Yahya mencontohkan kesuksesan Rafly Ahmad dan content creator lain dalam mengelola Youtube. Menurut Helmy, pendapatan Rafly Ahmad dari content tersebut mencapai Rp 5 miliar per bulan. Belum terhitung pendapatan dari bisnisnya yang lain seperti kuliner atau pembawa acara.
Jika tak berpikir kreatif, pelaku media akan runtuh kehilangan pendapatan di tengah lesunya pemasang iklan.
Diskusi yang berlangsung dua jam itu cukup mendapat animo dari para jurnalis. Mereka aktif menanyakan banyak hal kepada Helmy Yahya seputar membangun usaha di tengah pandemi. Salah satunya adalah Budi Sutrisno, Redaktur Pelaksana Bacaini.id yang juga menggawangi stasiun televisi lokal di Kediri.
“Bisnis televisi seperti mati suri saat ini. Kami sudah mencoba menggeser ke platform digital dengan memproduksi Poadcast,” katanya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Rizal Moelyana mengatakan event ini digelar untuk membantu kemandirian pekerja media menghadapi pandemi. Kehadiran Helmy Yahya diharapkan menjadi influencer yang mengajak produktif dengan membangun bisnis dari rumah atau home entrepreneur.
“Pelatihan ini bukan bermaksud untuk mengarahkan wartawan meninggalkan profesi utamanya sebagai penyampai berita, namun lebih sebagai upaya menambah wawasan wartawan untuk membangun bisnis dari rumah bersama keluarga,” kata Rizal. (HTW)