Bacaini.id, KEDIRI – Heboh penemuan telur palsu oleh seorang warga di Kediri membuat Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kota Kediri turun tangan. Kasus ini juga sedang ditangani Polresta Kediri untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperdagin Kota Kediri, Anik Sumartini mengatakan kasus telur yang dilaporkan palsu oleh Linda Agustini sudah dilaporkan ke polisi. Hal ini disampaikan Anik usai mendatangi kediaman Linda di Kelurahan Ngadisimo.
“Ketika kami datang tadi, barang berupa telur yang diduga palsu sudah dilaporkan ke Polres Kediri Kota. Kita akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan juga Polres Kediri Kota untuk proses uji labnya nanti,” kata Anik, Senin, 17 Mei 2021.
baca ini Heboh Warga Kediri Temukan Telur Palsu
Kedatangan Disperdagin ke rumah Linda untuk mencari informasi terkait telur yang menghebohkan itu. Apalagi video yang dibuat Linda tentang telur itu sudah beredar luas dan meresahkan masyarakat.
Menurut Anik, dari video yang beredar hampir bisa disimpulkan jika telur itu palsu. Namun untuk memastikan akan dilakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian yang memiliki kompetensi.
Tak hanya itu, Disperdagin juga akan melakukan koordinasi dengan perlindungan konsumen terkait langkah-langkah untuk melindungi konsumen. Terutama edukasi memilih produk yang baik untuk dikonsumsi.
“Kami perlu melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, sehingga bisa mengambil langkah bersama agar kejadian seperti ini tidak terulang. Kami juga akan lakukan pengawasan distribusi bahan pangan yang diterima konsumen,” tegasnya.
Kasi Pengawasan Barang Beredar, Jasa dan Tertib Niaga Lembaga Perlindungan Konsumen Kediri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jatim, Suhartono yang ikut terjun ke lapangan untuk melakukan sidak mengatakan akan melakukan pemeriksaan dan uji lab.
“Menurut saya pribadi, telur palsu itu tidak ada. Kalau kualitas barang organik itu kalau dilakukan uji lab yang ada hanya bagus atau jelek. Kita juga akan koordinasi dengan BPOM Kediri,” terangnya
Agar tidak terjadi hal yang sama, Suhartono mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan barang yang harganya murah. Konsumen harus tetap berpikir cerdas, di balik harga murah tentu juga harus dicek dari sisi kualitas barang.
“Jangan tergiur harga murah dari pedagang atau pelaku usaha. Boleh membeli barang murah, tapi tetap harus dicek. Kalau perlu dibandingkan dengan harga pasar. Apalagi jika barang tersebut termasuk bahan pangan, kita harus hati-hati,” pungkasnya.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: