Bacaini.id, JOMBANG – Prihatin dengan tingginya angka penyebaran Covid-19 di Indonesia, dua santriwati Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Jombang membuat inovasi alat pendeteksi kapasitas ruangan. Alat ini digunakan untuk memberi imbauan secara otomatis jika dalam suatu ruangan tidak mematuhi protokol kesehatan.
Salah satu pencipta alat deteksi, Maryam Ishmah Mumtazah mengatakan, inisiatif membuat alat deteksi ini karena melihat tingginya kasus penyebaran wabah covid di Indonesia terkhusus di Kabupaten Jombang. Dalam beberapa kasus penyebaran covid terjadi di dalam ruangan yang tidak mengindahkan social distancing.
“Fungsinya untuk mendeteksi orang dalam ruangan baik yang masuk maupun keluar,” ujar Maryam Ishmah Mumtazah kepada Bacaini.id, Selasa, 16 Februari 2021.
baca ini : Sejarah Tahu, Dibawa Tentara Kubilai Khan, Masuk Melalui Jongbiru
Siswi yang masih duduk di bangku Mts (SMP) ini juga menjelaskan, untuk menjalankan alat ini dirinya memakai beberapa komponen, antara lain sebuah kamera untuk mendeteksi keluar-masuknya orang di dalam sebuah ruangan, komponen alat penyambung internet dengan program komputer atau handphone, led matrik yang akan menjadi monitor pemberi imbauan kapasitas ruangan dan terakhir adaptor yang menjadi sumber aliran listrik.
Maryam menjelaskan, dalam menjalankannya kamera dipasang di seluruh pintu masuk dan keluar ruangan yang akan menjadi lokasi pertemuan. Sensor akan memberikan keterangan jumlah orang keluar masuk ruangan, kemudian melalui program akan mengeluarkan sinyal jika kapasitas ruangan sudah penuh sesuai dengan yang diseting awal. Seting awal ini akan menentukan jarak setiap orang yang akan menempati ruangan tersebut.
“Program ini akan penerapan protokol kesehatan di dalam ruangan, semua alat ini akan disambungkan dengan soft ware yang sudah diprogramkan dengan seluruh alat,” katanya.
baca ini : Komunitas Petani Gubuk Lazaris Produksi Beras Tanpa Pestisida
Selain Maryam satu santriwati lain yang ikut dalam penciptaan alat ini yakni Aisyah Nur Fitriani. Dalam pembuatan alat tersebut keduanya bekerjasama mengerjakannya.
Inovasi yang diciptakan santri pesantren ini juga telah membawa santri memenangi kejuaran robot tingkat nasional. Alat ini juga sudah di ujikan dalam perlombaan madrasah robotic competition 2020 hingga berhasil menyingkirkan 1300 peserta dari seluruh Indonesia. Inovasi santri ini berhasil penyabet juara kedua ajang yang digelar setiap lima tahun sekali.
Kepala MTsN 3 Tambakberas Jombang, Muhammad Sueb mengatakan inovasi siswanya ini telah di lombakan dalam ajang madrasah robotic compotition 2020 yang di gelar kemenag pusat. Kejuaran yang digelar di masa pandemi ini membuat siswa harus mencari tema kekinian. Sehingga dipilihlah inovasi alat tersebut. “Alat deteksi kapasitas ruangan ini bisa digunakan dan membantu mengurangi kerumunan yang bisa menjadi media penularan covid 19,” ujar Sueb.
Deteksi ini sudah digunakan pihak madrasah di sejumlah ruangan pertemuan madrasah. Alat ini sudah diseting sesuai dengan kapasitas ruang pertemuan. Kapasitasnya mengaku pada ketentuan social distancing untuk mencegah penularan covid 19.
Penulis : Syailendra
Editor : Karebet