Bacaini.ID, JAKARTA – Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) untuk pertama kalinya buka suara pasca ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam perkara Harun Masiku.
Dengan gaya deklamasi, Hasto merasa nasibnya sama dengan Soekarno atau Bung Karno dan karena itu ia tidak gentar berhadapan dengan ancaman penjara.
Berada dalam penjara, kata dia adalah bagian dari pengorbanan cita-cita.
“Maka sebagai murid Bung Karno, saya mengikuti apa yang tertulis di dalam buku Cindy Adam ini (Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia). Inilah kitab perjuangan saya dan seluruh kader-kader PDI Perjuangan sekarang memasuki tahap bab 9”.
“Dimana Bung Karno ketika mendirikan PNI, prinsip yang dipegang adalah non kooperation. Demi cita-cita Indonesia merdeka, demi rakyat berdaulat, berserikat, berkumpul, menyampaikan pendapatnya, maka penjara pun adalah suatu jalan dan bagian dari pengorbanan terhadap cita-cita.
Itulah nilai-nilai yang diperjuangkan oleh seluruh kader PDI Perjuangan,” ujar Hasto Kristiyanto seperti dikutip dari Live YouTube Kamis (26/12/2024).
Hasto Kristiyanto diketahui kesandung kasus gratifikasi (suap) proses pencalegan Harun Masiku pada tahun 2020.
Kasus yang terungkap dalam OTT (Operasi Tangkap Tangan) KPK itu juga menyeret komisioner KPU RI Wahyu Setiawan (periode 2017-2022).
Kasus terjadi pada saat Menteri Hukum dan HAM dijabat oleh Yasonna Laoly dari PDIP. Hingga kini KPK juga masih memburu keberadaan Harun Masiku yang telah memilih jadi buronan.
Sementara dalam perkembangannya KPK kemudian resmi menetapkan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.
“Mari, demi perjuangan terhadap cita-cita, demi nilai-nilai yang kita perjuangkan, risiko apa pun, siap kita hadapi dengan kepala tegak dan mulut tersenyum,” kata Hasto.
Penulis: Solichan Arif