KEDIRI – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kediri menerima pendaftaran Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Maria Ulfa sebagai calon bupati dan wakil bupati Kediri periode 2020–2025. Pendaftaran hari pertama ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Tepat pukul 13.30 WIB, Hanindhito atau Dhito dan Dewi Maria Ulfa menyerahkan berkas pendaftaran di Gedung Bagawanta Bhari kompleks Sekretariat KPUD Kabupaten Kediri. Kedatangan mereka yang mengendarai becak motor diikuti para pengurus partai politik pengusung dan pendukung.
Usai menjalani protokol pencegahan Covid-19 dengan mencuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh, pasangan kandidat ini memasuki gedung Bagawanta Bhari. Di sana telah menunggu komisioner KPU dan staf yang menerima pendaftaran. Mereka adalah Ketua KPUD Ninik Sunarmi, Eka Wisnu Wardhana, Nanang Qosim, Anwar Anshori, dan Agus Hariono.
Sebelum menyerahkan berkas pendaftaran, Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi Sulistyono yang memimpin rombongan terlebih dulu memperkenalkan kandidat yang diusung. “Perkenalkan, ini Mas Dhito dan Ibu Dewi Maria Ulfa. Mereka akan mencalonkan diri menjadi bupati dan wakil bupati Kediri,” kata Budi Sulistyo kepada komisioner KPU, Jumat 4 September 2020.
Tanpa memperlama waktu, anggota komisioner segera melakukan verifikasi berkas kandidat dan partai pendukung. Proses ini cukup lama mengingat banyaknya jumlah parpol yang mendukung pasangan Dhito – Maria.
Tercatat ada sembilan partai politik pengusung yang memiliki 50 kursi di DPRD Kabupaten Kediri. Mereka adalah PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Golkar, Partai Amanat Nasional, Demokrat, Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, Gerindra, dan Partai Persatuan Pembangunan. Ditambah tiga partai pendukung non parlemen yakni Hanura, Partai Garuda, dan PSI.
“Saya berharap partai politik secara struktur bisa membantu saya untuk mencapai kemenangan dalam pilkada 2020. Ke depan untuk kader partai sedapatnya selalu memberikan arahan ataupun pendampingan, karena secara resmi 50 kursi telah mendukung saya sepenuhnya untuk menjadi Bupati Kediri,” kata Dhito kepada wartawan.
Dengan modal dukungan seluruh partai politik di Kabupaten Kediri, Dhito optimis bisa memenangkan pilkada dengan target perolehan suara 85 persen. Komposisi ini sekaligus mengantarkan anak Sekretaris Kabinet RI Pramono Anung tersebut menjadi calon tunggal dalam pilkada Kabupaten Kediri.
Karena itu Dhito mulai memperhitungkan potensi bumbung kosong yang menurutnya lebih berbahaya dibanding calon sungguhan. “Kalau bumbung kosong kita tidak dapat mengukur pergerakan dari bumbung kosong tersebut. Kalau kita ada lawan, kita bisa mengukur, pasti ada data-data statistik yang terlihat,” katanya.
Ketua KPU Kabupaten Kediri Ninik Sunarmi membenarkan telah menerima berkas pendaftaran Dhito yang didukung seluruh partai politik. Meski demikian, KPU masih akan tetap membuka masa pendaftaran hingga tanggal 6 September mendatang. “Kami akan memperpanjang masa pendaftaran lagi meski semua partai sudah memberikan dukungan kepada pasangan ini,” kata Ninik.
Sementara itu proses pendaftaran Dhito – Maria sempat diwarnai persoalan administratif. Dimana nama Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno tidak sama persis dengan surat rekomendasi yang dikeluarkan. “Namanya tidak sesuai antara SK Kumham dengan rekomendasi,” kata Ninik yang mengajukan persoalan itu ke KPU Provinsi Jawa Timur. (Advertorial)