Bacaini.id, TRENGGALEK – Mewakili Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Sekda Trenggalek, Edy Soepriyanto tandai kegiatan penanaman pohon dalam memperingati Hari Desa Asri Nusantara dan Hari Air Sedunia tahun 2023 di Kabupaten Trenggalek.
Kurang lebih sebanyak 50.000 bibit pohon berbagai jenis baik yang bersumber dari kompensasi gas karbon ASN Trenggalek maupun sumber lainnya ditanam serempak di seluruh desa. Secara simbolis penanaman dilaksanakan di petak 40 Desa Karang Rejo, Kecamatan Kampak.
Kegiatan ini sendiri ditujukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perubahan iklim. Kemudian mewujudkan desa asri yang bersih, hijau dan jauh dari pencemaran lingkungan serta mengurangi risiko bencana.
“Kegiatan ini kita laksanakan dalam rangka kita bisa memelihara lingkungandan juga menjaga ketersediaan air bersih,” ungkap Sekda Edy Soepriyanto, Selasa, 21 Maret 2023.
“Bukan hanya ketersediaan, namun bagaimana kita merawat air bersih seoptimal mungkin dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Kita sering latah ketika musim hujan air berlimpah, menggunakan air itu semaunya sendiri tanpa dikendalikan. Makanya ini nanti kita akan sosialisasikan kebiasaan menggunakan air bersih sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Masih menurut Sekda Trenggalek, ada sekitar 50.000 lebih bibit pohon yang ditanam secara menyebar di seluruh desa di Trenggalek. Jenis pohonnya bermacam-macam, ada alpukat, petai, jambu dan pohon lain yang sebagian berasal dari donasi ASN setiap tahunnya.
Kemudian bibit pohon dari ASN sebagian juga ditanam di desa-desa wisata binaannya. Misal, Dinas PMD punya binaan desa wisata di Desa Dompyong, maka sebagian bibit ditanam di sana, di desa wisata binaan dari perangkat daerah.
Sekda Edy menyampaikan jika Pemkab Trenggalek terus merawat sumber-sumber air, karena sekarang banyak hutan yang tanamannya tidak dimanfaatkan dengan baik. Penebangan pohon juga perlu diperhatikan. Misalnya jika ada satu pohon ditebang minimal 10 bibit harus ditanam.
“Harapan kita, paling tidak kita bisa memelihara alam kita dengan terus menanam pohon. Karena penanaman ini dampaknya sangat positif terhadap keberadaan air,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sekda Edy menambahkan bahwa kondisi air di Trenggalek sendiri memang tidak separah yang ada di sejumlah daerah lain. Saat musim hujan air melimpah, namun di sebagian desa tertentu masih membutuhkan kiriman air ketika musim kemarau.
“Ini adalah upaya kita menjalankan program pelestarian lingkungan. Apalagi bapak bupati adalah pembina proklim nasional, sehingga yang kita lakukan hari ini adalah ikhtiar kita dalam menjaga dan melestarikan lingkungan,” tandasnya.**





