• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, May 24, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Hari Buruh, Mengenang Marsinah Yang Tewas Ditembak Organ Vitalnya

ditulis oleh redaksi
01/05/2022
Durasi baca: 3 menit
582 6
0
Hari Buruh, Mengenang Marsinah Yang Tewas Ditembak Organ Vitalnya

Marsinah. Foto: Istimewa

Bacaini.id, NGANJUK – Peringatan Hari Buruh yang diperingati setiap tanggal 1 Mei tak bisa dipisahkan dari sosok Marsinah. Aktivis buruh asal Nganjuk itu tewas setelah mengalami penyiksaan di luar batas kemanusiaan.

Sejak ditemukan tak bernyawa di kawasan Wilangan, Nganjuk pada 8 Mei 1993 silam, kematian Marsinah menjadi tragedi perjuangan buruh Indonesia. Tabir kematiannya tak pernah terungkap. Mahkamah Agung membebaskan seluruh terdakwa yang diajukan polisi ke pengadilan dengan pertimbangan tidak memiliki bukti kuat. Mereka adalah para pekerja PT. Catur Putra Surya yang dipaksa menjadi pelaku pembunuhan Marsinah oleh aparat.

Ahli forensik Idries Mun’im Idris mengungkapkan Marsinah tewas dengan cara sadis. Dia dihabisi dengan cara ditembak pada organ vitalnya.

“Tulang kemaluan patah, menyebar ke sebelah tulang usus kanan, kemudian mantul lagi ke tulang kedudukan. Melihat lubang kecil dengan kerusakan yang masif, apa kalau bukan luka tembak,” kata Idris dalam sesi wawancara dengan Najwa Sihab.

Kematian itu juga mempertegas jika pelaku pembunuhan Marsinah adalah orang yang memiliki akses penggunaan senjata api.

Dipicu Edaran Gubernur

Awal tahun 1993, Gubernur Jawa Timur Soelarso mengeluarkan Surat Edaran No. 50/Th. 1992 yang berisi imbauan kepada pengusaha agar menaikkan kesejahteraan karyawan, dengan memberikan kenaikan gaji sebesar 20% gaji pokok.

Imbauan itu membuat pelaku usaha meradang, termasuk PT. Catur Putra Surya Porong yang memproduksi jam, arloji dan suku cadangnya. Gelagat itu ditangkap para karyawan yang kemudian melakukan aksi unjuk rasa pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Mereka menuntut kenaikan upah dari Rp1.700 menjadi Rp2.250 per hari.

Salah satu tokoh pergerakan buruh adalah Marsinah. Dia aktif dalam rapat pembahasan rencana unjuk rasa hingga turun jalan menggalang solidaritas teman-temannya.

Tanggal 3 Mei 1993, kelompok Marsinah mengajak teman-temannya untuk mogok kerja. Namun rencana menggelar unjuk rasa batal setelah Komando Rayon Militer (Koramil) setempat turun tangan.

Tak mau menyerah, 4 Mei 1993, para buruh berhasil melakukan mogok kerja. Mereka mengajukan 12 tuntutan, termasuk kenaikan upah pokok dari Rp1.700 menjadi Rp2.250, per hari. Ditambah tunjangan tetap Rp550 per hari bagi seluruh buruh.

Sampai dengan tanggal 5 Mei 1993, Marsinah masih aktif bersama rekan-rekannya dalam kegiatan unjuk rasa dan perundingan. Marsinah menjadi salah satu dari 15 orang perwakilan karyawan yang melakukan perundingan dengan perusahaan.

Keesokan harinya, tanggal 5 Mei 1993, sebanyak 13 buruh yang dianggap menghasut unjuk rasa digiring ke Kodim Sidoarjo. Di tempat itu mereka dipaksa mengundurkan diri dari perusahaan. Mereka dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan masuk kerja.

Mengetahui teman-temannya di sana, Marsinah mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan mereka. Setelah itu, sekitar pukul 22.00 WIB malam, Marsinah dinyatakan lenyap.

Teka-teki hilangnya Marsinah terungkap setelah pada tanggal 8 Mei 1993, dia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jasadnya dibuang di kawasan Wilangan Nganjuk dengan kondisi mengenaskan.

Penulis: HTW

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: hari buruhmarsinahmayday
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Penertiban PKL di Kota Kediri Dilawan Pedagang Angkringan

Penertiban PKL di Kota Kediri Dilawan Pedagang Angkringan

Lagi Tren Climate Diet Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Apa Itu?

Lagi Tren Climate Diet Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Apa Itu?

Ini Cara Kelola Keuangan Pribadi Agar Tak Terjerat Pinjol

Ini Cara Kelola Keuangan Pribadi Agar Tak Terjerat Pinjol

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15275 shares
    Share 6110 Tweet 3819
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16571 shares
    Share 6628 Tweet 4143
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10854 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2796 shares
    Share 1118 Tweet 699
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4956 shares
    Share 1982 Tweet 1239

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112