Bacaini.id, JOMBANG – Harga komoditas telur dan daging ayam di Pasar Legi Jombang kembali mengalami kenaikan. Kenaikan dua komoditas terjadi dalam waktu hampir bersamaan.
Salah seorang pedagang daging ayam, Saripah mengatakan harga daging ayam yang sempat turun Rp28 ribu kini kembali naik menjadi Rp32 ribu perkilogram. Kenaikan harga ini diperkirakan terjadi akibat tingginya permintaan untuk kegiatan Agustusan yang akan segera mencapai puncak perayaan.
“Sejak agustusan ini harganya kembali merangkak naik,” kata Saripah kepada Bacaini.id, Selasa, 16 Agustus 2022.
Menurutnya, kenaikan harga yang sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir masih diterima oleh pembelinya. Pasalnya sebelumnya harga ayam ini sempat mencapai Rp 40 ribu perkilogram beberapa minggu sebelumnya.
Kondisi kenaikan ini diperkirakan masih akan terus terjadi meningat permintaan untuk kegiatan masih tinggi. Pedagang ini mengaku kenaikan terjadi secara terus terusan secara bertahap.
“Harapannya ya bisa segera ditekan, biar tidak terus-terusan naik seperti dulu,” harap Saripah.
Selain daging ayam, harga telur yang juga sempat turun dikisaran Rp26 ribu kini kembali menyentuh Rp 28.500 perkilogram.
Suryo, salah seorang pedagang telur mengatakan kenaikan harga telur ini sudah bertahan cukup lama diatas Rp25 ribu perkilogram. Padahal harga sebelumnya sekitar Rp21 ribu, sudah dianggap sebagai harga normal. Hal ini membuat pelanggannya komplain.
“Sering dikomplain pelanggan, karena harganya bisa mendadak naik setiap harinya,” keluh Suryo.
Agar pembelinya tidak gusar, Suryo pada akhirnya mengalah dan terpaksa menurunkan keuntungan penjualannya. Jika biasanya dia mengambil untung sekitar Rp 1.000 akhirnya hanya mengambil Rp 500 perkilogram telur.
“Karena permintaan telur ini setiap hari ada, jadi kebutuhan rumah tangga dan pelaku UMKM untuk buat roti dan jajanan lain, tapi harganya sering tidak terkendali,” ujarnya.
Naiknya harga telur ini membuat Pujianti sering merasa kebingungan. Setiap hari perempuan ini membutuhkan telur sebagai bahan baku usahanya untuk membuat rempeyek dan makanan ringan lainnya.
“Ya resah, setiap hari naik padahal pemasukan tidak naik,” ujar Pujianti.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira