Bacaini.id, KEDIRI – Ratusan warga Kota Kediri rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan telur dan beras murah. Operasi pasar digelar oleh Pemerintah Kota Kediri bersama Bank Indonesia dan Perum Bulog yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Dalam operasi pasar tersebut tersedia telur seharga Rp25.000 perkilogram dan beras kualitas medium kemasan lima kilogram seharga Rp41.500. Kegiatan ini dilakukan untuk meringankan beban warga sekaligus upaya menstabilkan harga.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan, Operasi Pasar ini adalah tindak lanjut dari rapat koordinasi rutin TPID Kota Kediri.
“Jadi minggu lalu ada high-level meeting TPID. Kami mendapatkan insight dari BPS Kota Kediri tentang komoditas telur ayam yang berpotensi menyumbang inflasi. Kami putuskan ambil langkah gercep untuk mengantisipasinya dengan menggelar Operasi Pasar,” ujar Wali Kota Kediri Jumat, 26 Agustus 2022.
Pemimpin Cabang Bulog Kediri, Mara Kamin Siregar mengatakan dalam operasi pasar ini Bulog menyediakan beras sebanyak lima ton. Selain operasi pasar, Bulog juga menyedikan beras di rumah pangan kita dengan harga yang sama.
“Selain di operasi pasar, Bulog juga sediakan di rumah pangan. Ini bertujuan untuk pengendalian harga,” ujar Mara Kamim.
Sementara itu, Ratna Ningtyas, salah satu pembeli mengatakan harus mengantre lebih dari setengah jam untuk mendapatkan telur dan beras yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Tadi sudah antre setengah jam baru dapat. Harga berasnya selisih dua ribu rupiah dan harga telur selisih tiga ribu rupiah,” kata Ratna.
Hal senada juga diungkapkan Bella yang dalam beberapa waktu terakhir ini membeli telur dipasaran dengan harga mahal mencapai Rp32.000.
“Cuma membeli telur, harganya Rp25.000, kalau di pasar masih sampai Rp32.000,” ungkap Bella singkat.
Untuk menghindari aksi borong, dalam operasi pasar ini warga wajib menunjukkan KTP dan setiap pembeliannya dibatasi satu kilogram telur dan lima kilogram beras.***